
Tol Baru di Pinggir Jakarta, Tol Parung-Serpong Siap Dibangun

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Jokowi terus menambah pembangunan tol di pinggir Jakarta salah satunya Tol Jakarta Outer Ring Road III, Bogor - Serpong Via Parung.
Proyek ini sudah mulai masuk dalam proses tender pada kuartal I-2021. Jalur tol ini diplot sebagai alternatif kendaraan tambang yang menghubungkan Bogor - Serpong dan Sentul Selatan - Karawang Barat.
Proyek Bogor Serpong via Parung ini sepanjang 31,1 kilometer dengan biaya investasi mencapai Rp 8,95 triliun dengan masa konsesi selama 40 tahun. Pelelangan proyek ini ditargetkan selesai pada kuartal II dan target proses konstruksi kuartal III.
"Proses pelelangan selesai di kuartal II tahun ini," kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR, Danang Parikesit kepada CNBC Indonesia, Jumat (5/3/2021).
Dari website Pemerintah Kabupaten Bogor,Rencananya jalan tol JORR 3 ini terhubung dengan jalur tol khusus tambang di kabupaten Bogor yang dibangun Pemkab Bogor bersama dengan Pemerintah Pusat. Rencana jalur tol khusus tambang ini dibangun pada beberapa ruas di jalur Bogor Serpong via Parung dan Sentul Selatan - Karawang Barat sepanjang enam kilometer.
Terkait hal ini, Danang masih belum bisa mengonfirmasi hal ini. Karena belum menerima rencana resmi dari desain jalan tol yang terhubung dengan jalur tol ini dari Pemkab Bogor.
"Kita belum dapat desainya secara formal, nanti saat lelang akan ketahuan," jelasnya.
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Kabupaten Bogor, Ajat Rochman Jatnika menjelaskan, rencana pembangunan jalan tol khusus tambang Bogor - Serpong via Parung dan Sentul Selatan - Karawang Barat sepanjang enam kilometer. Rencana itu dilakukan sebagai upaya mengatasi permasalahan adanya kecelakaan dan kerusakan di jalan publik karena kendaraan tambang.
Ajat menjelaskan sudah ada hasil kesepakatan BPJT, BPTJ, Dinas Bina Marga, Dishub Prov Jabar dan Pemkab Bogor, jalur tol khusus tambang ini dibangun Maret 2022 mendatang.
"Pembangunan tol itu sangat krusial, dengan adanya jalan tol khusus tambang. Kendaraan tambang tidak akan lagi bersinggungan dengan permukiman. Tidak Bersatu lagi dengan jalan public yang menyebabkan kecelakaan atau jalan rusak," ujar Ajat mengutip keterangan resmi.
Menurut Ajat, ada sekitar 8.000 truk tambang per hari yang melewati jalan public untuk menyuplai hasil tambang ke Jakarta, Tangerang dan pulau Jawa. Diklaim kualitas tambang daerah itu nomor wahid sehingga 80% pembangunan jalan disuplai dari hasil tambang kabupaten Bogor.
Selain pembangunan jalan tol, Pemprov Jabar juga berencana akan membangun jalan khusus tambang sepanjang 10 kilometer, yang akan terhubung dengan jalan tol khusus tambang.
"DED dan FS-nya sedang dikaji oleh Tim Percepatan Pembangunan jalan tambang Provinsi Jabar, agar ada kesesuaian antara pembangunan jalan tol tambang dengan jalan khusus tambang sehingga tidak keluar dari skenario yang ada," imbuh Ajat.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setahun Capaian Kementerian PUPR Membangun Negeri