Setelah 5 Bulan Reli, HBA Maret Turun ke US$ 84,49/Ton

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
03 March 2021 11:40
Pekerja melakukan bongkar muat batu bara di Terminal Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (23/2/2021). Pemerintah telah mengeluarkan peraturan turunan dari Undang-Undang No. 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Adapun salah satunya Peraturan Pemerintah yang diterbitkan yaitu Peraturan Pemerintah No.25 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Bongkar Muat Batu Bara di Terminal Tanjung Priok. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga Batu Bara Acuan (HBA) RI pada Maret 2021 tercatat mengalami koreksi US$ 3,3 per ton menjadi US$ 84,49 per ton dibandingkan Februari 2021 yang sebesar US$ 87,79 per ton.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agung Pribadi mengatakan, keputusan ini mempertimbangkan lesunya konsumsi listrik di Tiongkok, sehingga berdampak pada minimnya permintaan batu bara ke negara tersebut.

"Setelah berakhirnya perayaan tahun baru Imlek dan menjelang berakhirnya musim dingin, konsumsi listrik di pusat-pusat bisnis Tiongkok mulai lesu," kata Agung, seperti dikutip dari keterangan resmi Kementerian, Rabu (03/03/2021).

Agung menambahkan, penurunan konsumsi listrik dibarengi dengan kebijakan untuk meningkatkan produksi batu bara domestik di negara-negara tujuan ekspor.

"Baik Pemerintah Tiongkok dan India mendorong peningkatan produksi batu bara dalam negeri untuk mengimbangi kebijakan relaksasi impor batu bara kedua negara tersebut," sambungnya.

Penurunan HBA ini merupakan kali pertama dalam lima bulan terakhir setelah mengalami kenaikan cukup signifikan akibat tekanan kuat akibat pandemi Covid-19, yaitu Oktober 2020 US$ 51 per ton, November 2020 US$ 55,71 per ton, Desember 2020 US$ 59,65 per ton, Januari 2021 US$ 75,84 per ton, dan Februari 2021 US$ 87,79 per ton.

"Setelah hampir setengah tahun mengalami reli, HBA terjadi koreksi," tandas Agung.

Di samping faktor permintaan dan pasokan, perhitungan nilai HBA sendiri diperoleh dari rata-rata empat indeks harga batubara dunia, yaitu Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt's 5900 pada bulan sebelumnya.

Sebagai informasi, nilai HBA bulan Maret ini akan dipergunakan pada penentuan harga batubara pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Vessel).


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Impor Batu Bara China Meroket, HBA November Naik ke US$ 55,71

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular