Data Antigen Belum Masuk Laporan harian, Ini Kata Satgas

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
25 February 2021 20:00
Wiku Adisasmito Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 (Youtube BNPB)
Foto: Wiku Adisasmito Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 (Youtube BNPB)

Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah berencana memasukkan hasil swab test antigen pada laporan harian Covid-19 sebagai bentuk penguatan 3T (tracing, testing, dan treatment). Namun hingga kini dalam data yang dirilis Kementerian Kesehatan masih belum ada data yang menunjukan kasus positif dari swab test antigen.

Menanggapi hal ini, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan Keputusan Menteri Kesehatan ini sebenarnya sudah mulai dilaksanakan dan ada kriteria spesifik dalam penggunaannya. Keputusan tersebut memperbolehkan rapid test antigen sebagai penegakan diagnosis, screening, dan pelacakan kontak, yang nantinya tercatat dan dilaporkan.

"Namun demikian penggunaan antigen harus memperhatikan kriteria pemilihan penggunaan, alur pemeriksaan dan petugas pemeriksa, pengelolaan spesimen, pencatatan dan pelaporan, penjaminan mutu, dan limbah pemeriksaan," kata Wiku, Kamis (25/2/2021).

Sebelumnya, pada pertengahan Februari Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan sistem untuk hasil tes antigen tengah dalam persiapan dan akan selesai dalam sepekan.

"Oleh karena itu, sistem kita sudah disiapkan, sedang dites. Kami harapkan di minggu ini sudah selesai. Sehingga hasil dari antigen sudah bisa dimasukkan ke laporan harian," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers secara online, Rabu (17/2/2021).

Dia mengatakan, memang pada aplikasi awal, data harian hanya bisa menampung untuk tes usap PCR. Namun, dengan keputusan Menteri Kesehatan yang baru, antigen siap untuk masuk dalam data tersebut.


Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan pemerintah melakukan akselerasi testing dengan memperbanyak tes epidomologi, sehingga diperkirakan akan banyak ditemukan kasus positif yang tanpa gejala.

Pemeriksaan tersebut dilakukan pada daerah dengan keterbatasan akses laboratorium RT-PCR. Selain itu juga tes yang sama akan dilakukan pada 98 kabupaten/kota yang menerapkan PPKM dengan jumlah kasus tinggi.

Dia juga mengatakan jika tes antigen ini dilakukan secara gratis. Sebab pemeriksaan dilakukan bukan untuk masyarakat yang melakukan perjalanan. Nadia mengatakan pelaku perjalanan tetap harus melakukan tes secara mandiri.

Dengan tes antigen ini, dia mengatakan akan ada peningkatan kasus tanpa gejala serta gejala ringan. Ini dapat membuat mempercepat penanganan pandemi di Indonesia.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tetap Waspada Gaes, Kasus Covid-19 RI Bertambah 2.925!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular