
Duduk Perkara Perusahaan Swiss 'Urus WC' Danau Toba

Jakarta, CNBC Indonesia - Untuk mengurusi hal dasar seperti penanganan kebersihan toilet, pemerintah bakal menunjuk perusahaan asal Swiss untuk mengurusi 'permasalahan WC' di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara (Sumut). Perusahaan itu adalah Mister Loo yang bakal membenahi beragam teknis yang terjadi di Danau Toba.
Hal ini ditegaskan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam video Instagramnya @luhut.pandjaitan. "Ada 25 toilet yang baru dibangun di spot-spot turis di Danau Toba ini, dan ini CSR dari beberapa perusahaan. Kita kontrakkan ini dengan namanya Mister Loo, Mister Loo ini punya organisasi internasional ngurus WC," ujarnya.
Usut punya usut, ini dilakukan pasca pengecekan dilakukan ke 39 titik spot destinasi wisata di Danau Toba. Toilet umum di sana, disebut sangat tidak manusiawi.
"Nah salah satu hal yang kita perhatikan dan itu ada foto-fotonya adalah toilet-toilet umum itu sangat kalau saya bilang tidak manusiawi. Ada warga yang tinggal di situ, ada yang tidak ada airnya, ada yang atapnya tidak ada, ada yang pintunya hilang," jelas Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Odo Manuhutu, dalam diskusi virtual.
Odo menyebut travel and tourism competitive index Indonesia masih rendah. Salah satu aspek yang paling rendah adalah kualitas WC umumnya.
Bahkan nilainya di bawah empat. Angka tersebut jauh di bawah negara seperti Malaysia, Thailand atau Vietnam. Karena itu, permasalahan toilet perlu mendapat prioritas pembenahan.
Lalu, pertanyaan muncul, kenapa justru perusahaan luar negeri yang mengurusi hal dasar seperti Toilet? Apa sengaja ada penunjukan?
"Istilah yang tepat mungkin bukan ditunjuk tetapi diajak untuk berinvestasi di Danau Toba. Jadi tidak ada istilah menunjuk tetapi lebih tepat mengajak mereka untuk berpartisipasi," kata Odo lagi.
"Kenapa Mister Loo? Tentu saja Kita semua terbuka untuk mendorong perbaikan sarana prasarana toilet umum yang juga dilakukan dari teman-teman PUPR, dan juga dari Kemenparekraf."
Odo mengklaim kebetulan Mister Loo memiliki standar tertentu yang masuk kriteria, sehingga wisatawan domestik atau internasional pada saat melakukan kunjungan ke spot-spot bisa memperoleh pelayanan yang prima.
"Sama seperti jika kita melakukan kunjungan ke mall ada standar-standar tertentu yang kita peroleh. Harapannya hal tersebut juga diperoleh ketika kita datang Labuan Bajo. Jadi melihatnya lebih kepada upaya kita untuk meningkatkan kompetitif indeks kita," katanya lagi.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Keren! Danau Toba Bakal Punya Jembatan Ikonik Dibangun Jokowi
