DPR Terima Surat Jokowi Soal 31 Dubes Baru, Termasuk Terawan?

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Sufmi Dasco Ahmad mengonfirmasi telah menerima Surat Presiden Joko Widodo yang berisi nama-nama calon duta besar RI untuk sejumlah negara sahabat.

Kabar itu disampaikan Dasco kepada wartawan, Jumat (19/2/2021).

"Ya sudah diterima pimpinan DPR seminggu yang lalu," katanya. "Ada 31 duta besar yang namanya tercantum dalam surat tersebut. Saya nggak hafal nama-namanya," lanjutnya.

Dihubungi secara terpisah, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid mengatakan hal serupa. Menurut Meutya, surat rekomendasi nama calon dubes sudah diterima pimpinan DPR RI.

"Surat Presiden belum kami terima di Komisi I, masih di pimpinan DPR," ujarnya.

Salah satu nama yang belakangan diberitakan akan menjadi duta besar RI untuk negara sahabat adalah eks Menteri Kesehatan Letnan Jenderal TNI (Purn) dr. Terawan Agus Putranto. Ia disebut-sebut akan menduduki pos Duta Besar RI untuk Spanyol yang berkedudukan di Madrid.

Baca: Terungkap! Kemenkes Danai Uji Klinis Vaksin Nusantara Terawan

Informasi yang beredar, Terawan dikabarkan menjadi salah satu nama yang telah diusulkan untuk mengikuti fit and proper test calon duta besar bersama DPR RI. Lantas, benarkah demikian?

"Lebih baik ditanyakan ke Seskab [Pramono Anung]," kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono saat dikonfirmasi, dikutip Jumat (19/2/2021).

Hingga berita ini diturunkan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung belum memberikan jawaban mengenai kabar tersebut.

Selain Terawan, nama lain yang dikabarkan akan menjadi dubes adalah Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani. Rosan akan mengisi kekosongan posisi yang ditinggalkan Muhammad Lutfi yang ditunjuk menjadi menteri perdagangan.

"Beliau (Rosan) nanti mau jadi dubes di Amerika, lagi diproses," ujar salah seorang pengusaha yang enggan disebut namanya kepada CNBC Indonesia, Kamis (11/2/2021).

Berita selengkapnya >>> Klik di sini

(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IDI: Pengujian Vaksin Nusantara Harus Penuhi Kaidah Klinis