
Cuma dari PLTS, Emisi Karbon Bisa Turun 8 Juta Ton di 2030

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menargetkan sampai dengan 2030 mendatang kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) mencapai 5.342 mega watt (MW).
Bila ini tercapai, maka diperkirakan ini akan mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) sampai dengan 8 juta ton pada 2030.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
Dia mengatakan, dari target kapasitas PLTS 5.342 MW tersebut, tersebar di Jawa-Bali 1.863 MW, Sumatera 1.178 MW, Kalimantan 563 MW, Sulawesi 781 MW, Maluku 426 MW, Nusa Tenggara 389 MW, dan Papua 141 MW.
"Selama 2021-2030 dengan PLTS 5.342 MW, ditargetkan bisa mengurangi gas rumah kaca (GRK) 8 juta ton CO2," kata Arifin dalam webinar, Kamis (18/02/2021).
Lebih lanjut Arifin mengatakan bahwa pemerintah Indonesia sedang menyusun grand strategi untuk mencapai target yang ideal, mulai dari keamanan energi, bauran energi, dan pengurangan emisi. Grand strategi ini menekankan strategi untuk memenuhi kebutuhan energi nasional, meningkatkan neraca perdagangan.
"Target-target yang telah ditetapkan terkait dengan transisi energi adalah meningkatkan kapasitas tambahan untuk energi baru terbarukan (EBT) harus mencapai 38 giga watt (GW) pada 2035," ungkapnya.
Arifin mengatakan pemerintah juga akan mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap dengan target 2.145 GW yang akan didorong untuk dipasang di bangunan pemerintah, kantor BUMN, lembaga sosial, industri dan bisnis, serta rumah tangga.
"Diharapkan akan mengurangi emisi gas rumah kaca sampai 3 juta ton," jelasnya.
Selain itu, pemerintah juga mendorong program co-firing biomassa ditargetkan untuk menghasilkan listrik sebesar 0,45 juta barel setara minyak (BOE) pada 2035, sehingga diperkirakan akan mengurangi gas rumah kaca sebesar 1,7 juta ton CO2.
Selain co-firing, pemerintah juga mendorong pemanfaatan sampah jadi listrik atau refuse derived fuel (RDF) yang diproduksi dari berbagai jenis limbah. Seperti limbah padat pada perkotaan, industri, sampah komersial, dan sampah pertanian.
"Sudah diterapkan di Cilacap, Jawa Tengah. Pemerintah juga mendorong waste to energy dan melibatkan banyak pihak menerapkan program ini, ditargetkan rampung 2025," tuturnya.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, pada 2021 ini emisi karbon ditargetkan menurun sebesar 67 juta ton, meningkat dari 2020 yang mencapai 64,4 juta ton CO2.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wow! PLTS Ditargetkan Meroket dari 0,15 GW ke 17,6 GW di 2035
