Keterisian RS Wisma Atlet Turun Terus ke Level 50%, Kok Bisa?

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
16 February 2021 18:45
Tenaga kesehatan berjalan di kawasan zona merah Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran Jakarta, 11/9. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyiapkan tower 5 yang direncanakan beroperasi malam ini untuk fasilitas isolasi mandiri bagi  pasien tanpa gejala. 
Kapasitas tower 5, memiliki  32 lantai 886 kamar di kali 2 bed jadi 1772 kamar tower 5. Koordinator Dokter Lapangan Observasi rumah sakit Darurat Wisma Atlet Muhammad Arifin mengatakan Tower 1-7 semua hidup karena pengecekan lampu. Tower 6&7 tidak full namun sudah terisi 70%.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tingkat keterisian Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet menurun ke level 50% hingga Selasa (16/02/2021) dari sebelumnya 58,49%. Penurunan ini terjadi sejak 24 Januari. Ketika itu kapasitas RSDC Wisma Atlet sempat menyentuh 83%, kemudian turun 77% pada pekan berikutnya, dan saat ini di kisaran 50%.

"Saat ini hanya yang bergejala saja. Kebijakan dari pimpinan dalam waktu dekat kami akan menerima lagi pasien OTG (orang tanpa gejala) karena sudah ada penurunan jadi yang dari Pademangan yang sekarang merawat pasien OTG akan dikembalikan ke Wisma Atlet, sehingga di sana hanya karantina yang habis dari luar negeri," kata Kepala Sekretariat RSDC Wisma Atlet Kolonel Laut (K) dr RM Tjahja Nurrobi, Selasa (16/02/2021).



Dia menilai salah satu faktor yang menjadi penyebab penurunan angka keterisian ini karena kebijakan Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan jumlah kapasitas tempat tidur, terutama tempat tidur ICU. Setelah ada kebijakan tersebut, RSDC Wisma Atlet yang tadinya mengalami kesusahan merujuk menjadi lebih mudah mendapatkan rumah sakit rujukan untuk pasien yang membutuhkan perawatan lebih lanjut.

"Kalau saat ini sejak PPKM mikro kita masih menerima pasien yang bergejala, dan mulai hari ini kita menerima kembali pasien yang OTG, tapi sebagai informasi saat ini yang berat di Wisma Atlet hanya 10% dan mulai hari ini menerima pasien OTG lagi," kata dia.

Harapannya dengan menerima pasien OTG lagi, RSDC Wisma Atlet dapat mengurangi klaster-klaster yang ada dan dimulainya PPKM.

"Antara Kemenkes dan TNI dan Polri sudah berkolaborasi untuk mulai merambah ke pencegahan. Jadi kita sudah menambah jumlah tracer, babinsa, bhabinkamtibmas, dan menambah vaksinator TNI. Jadi mereka dilatih. Penambahan vaksinator TNI sampai 10 ribu orang, penambahan babinsa 27 ribu orang bisa mengurangi penyebaran Covid-19 ini," kata Tjahja.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Belasan RS Darurat Covid-19 Disiapkan di 7 Kota, Mana Saja?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular