Laporan Tahunan Kemenaker 2020

Menaker: Pengangguran Karena Pandemi Naik Jadi 9,77 Juta Jiwa

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
10 February 2021 18:38
Konferensi Pers Laporan Tahunan Kementerian Ketenagakerjaan (Dok.Kemenaker)
Foto: Konferensi Pers Laporan Tahunan Kementerian Ketenagakerjaan (Dokumentasi Kementerian Ketenagakerjaan)

Jakarta, CNBC IndonesiaKementerian Ketenagakerjaan merilis laporan tahunan 2020. Laporan ini merupakan wujud pertanggungjawaban atas kinerja kementerian mencapai sasaran strategis maupun dalam penanganan pandemi Covid-19 di sektor ketenagakerjaan.

Laporan tahunan ini juga disusun sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menjelaskan, laporan tahunan 2020 ini terdiri dari enam bagian. Pertama arah kebijakan Kemenaker, potret makro ketenagakerjaan, reformasi birokrasi, refleksi kinerja Kemenaker, serta peristiwa highlight sepanjang 2020.

"Laporan ini juga disampaikan sembilan terobosan dan inovasi Kemenaker untuk menghadapi tantangan ketenagakerjaan selama 2020-2024," katanya dalam konferensi pers di kantornua, Jakarta, Rabu (10/2/2021).

Terdapat enam bab pada laporan ini yang memberikan informasi kinerja dan capaian Kemenaker untuk mendukung visi dan misi Presiden serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 di sektor ketenagakerjaan.

Sasaran strategis Kemenaker pada periode 2020-2024 adalah meningkatnya tenaga kerja yang berdaya saing dan iklim hubungan industrial yang kondusif.

Konferensi Pers Laporan Tahunan Kementerian Ketenagakerjaan (Dok.Kemenaker)Foto: Konferensi Pers Laporan Tahunan Kementerian Ketenagakerjaan, Rabu (10/2/2021) (Dokumentasi Kemenaker).



Ida menjelaskan Bab I menunjukan gerak langkah Kemenaker yang tidak lepas dari visi dan misi Presiden.

Bab II tentang potret makro ketenagakerjaan. Mulai dari komposisi demografi penduduk yang didominasi oleh generasi milenial dan gen-Z. Perkembangan indeks pembangunan manusia yang saat ini naik 0,03%.

"Di sini kita bisa lihat jumlah angkatan kerja 138,22 juta orang dan penduduk yang bekerja sebesar 128,45 juta atau 92,9%. Sementara jumlah pengangguran karena pandemi naik menjadi 9,77 juta," ujar Ida.

Sehingga, lanjut dia, tingkat pengangguran terbuka (TPT) naik menjadi 7,07%. Angka pengangguran naik akibat pandemi naik signifikan. Menurut Ida awal 2020 angka tingkat pengangguran sebenarnya sudah turun, tapi begitu pandemi langsung naik menjadi 9,77 juta.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) juga menunjukkan data masyarakat yang terdampak Covid-19 pada usia kerja cukup tinggi mencapai 29,12 juta.

Dengan perincian pengangguran akibat pandemi 2,56 juta, bukan angkatan kerja 0,76 juta, kemudian 24,03 juta orang bekerja dengan pengurangan jam kerja atau berkurang penghasilannya dan 1,77 juta tidak bekerja karena Covid-19.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Upah Minimum, Naik Tipis-Tipis

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular