
KNKT Sebut Jatuhnya SJ 182 Karena Autothrottle Bermasalah

Jakarta, CNBC Indonesia - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melaporkan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 berdasarkan preliminary report karena tuas pengatur tenaga mesin (throttle) tidak aktif.
Ketua Sub-Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Kapten Nurcahyo Utomo mengatakan, pada saat melewati ketinggian 8.150 kaki, throttle sebelah kiri bergerak mundur atau tenaga berkurang, sedangkan yang kanan tetap.
Kemudian diketahui, pada pukul 14.40.05 WIB, melalui FDR terekam ketinggian tertinggi yakni 10.900 kaki dan pesawat mulai turun, autopilot tidak aktif (disengage) ketika arah pesawat di 016°.
"Sikap pesawat posisi naik (pitch up), dan pesawat miring ke kiri (roll). Tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri kembali berkurang, sedangkan yang kanan tetap," jelas Nurcahyo dalam konferensi pers, Rabu (10/2/2021).
"Kemudian pada pukul 14.40.10 WIB, FDR mencatat auto throttle tidak aktif dan sikap pesawat menunduk atau pitch down. Sekitar 20 detik kemudian, FDR berhenti merekam data," kata Nurcahyo melanjutkan.
Kendati demikian, sampai saat ini KNKT belum bisa memastikan autothrottle yang bermasalah, apakah yang sebelah kiri atau kanan. Karena dua-duanya mengalami anomali.
Anomali yang dimaksud Nurcahyo adalah, autothrottle yang sebelah kiri mundurnya tidak terlalu jauh. Sementara yang sebelah kanan benar-benar tidak bergerak seperti macet.
Selain itu, autothrottle dapat bergerak karena berasal dari 13 komponen mesin pesawat lain yang terkait.
"Jadi, kita tidak tau yang sebenarnya rusak yang kiri atau kanan. Ini yang kita belum bisa jelaskan sampai hari ini," tuturnya.
"Penyebab komponen yang mana, kami belum bisa menentukan. Karena ada 13 komponen yang terkait terhadap pergerakan autothrottle," kata Nurcahyo melanjutkan.
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mengungkap Misteri CVR SJ 182 yang Belum Juga Ditemukan