Di Tengah Wabah Covid-19, Pemindahan Ibu Kota Negara Jadi?

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
09 February 2021 18:03
foto/ Gagasan Rencana dan Kriteria Desain Ibu kota Negara 9  (Dok: PUPR)
Foto: foto/ Gagasan Rencana dan Kriteria Desain Ibu kota Negara 9 (Dok: PUPR)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) masih dalam rencana untuk memindahkan ibu kota negara (IKN) ke Kalimantan Timur secepatnya.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, salah satu cara untuk mempercepat pemulihan ekonomi adalah dengan investasi. Untuk meningkatkan investasi bisa dimulai dengan pembangunan IKN di Kalimantan Timur.

"(Pemindahan) IKN bisa dijadikan pilihan dalam rangka mendorong investasi. Tapi dengan syarat, pandemi bisa kita kendalikan," jelas Suharso dalam konferensi pers, Selasa (9/2/2021).

Seperti diketahui, komponen investasi sepanjang tahun 2020, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mengalami pertumbuhan -4,95% secara tahunan (year on year/yoy). Penurunan investasi bisa dilihat pada penjualan semen domestik yang tumbuh -10,38% yoy.

Oleh karena itu, dengan memulai pembangunan perumahan dan perkantoran IKN di Kalimantan Timur, kata Suharso bisa meningkatkan investasi di Indonesia.

"Mudah-mudahan kita bisa memberikan kesempatan ke swasta untuk ikut masuk di dalam sarana perumahan dan perkantoran," jelas Suharso dalam konferensi pers, Selasa (9/2/2021).

"Dengan demikian, perumahan dan perkantoran bisa dibangun oleh swasta. Maka setidaknya industri ini akan berkembang. Semen bergerak lagi, paku, besi, dan sebagainya. Ini akan menyerap 1,2 juta sampai 1,3 juta tenaga kerja," kata Suharso melanjutkan.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan, dari hasil simulasi Bappenas, dengan hanya membangun perumahan dan kantor, bisa memberikan tambahan ekonomi di Kalimantan Timur 2,1% basis point.

"Misalkan pertumbuhan ekonomi di Kalimantan 4%, maka dengan adanya pembangunan perumahan dan kantor saja, itu bisa meningkatkan jadi 6,1%," jelas Amalia.

"Artinya, ada pertambahan penciptaan pertumbuhan ekonomi, termasuk penciptaan lapangan kerja apabila kita menciptakan aktivitas ekonomi baru di ibu kota negara (di Kalimantan Timur)," kata Amalia melanjutkan.

Pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur, kata Amailia juga merupakan salah satu terobosan pemerintah dalam rangka memeratakan pertumbuhan ekonomi hingga ke Indonesia bagian Timur.

Amilia dengan yakin mengatakan, dengan pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur menciptakan sumber pertumbuhan ekonomi baru hingga provinsi lain di luar Kalimantan Timur.

"Itu sudah kami buktikan dengan berbagai perhitungan dan simulasi yang kami lakukan. Pada saat aktivitas baru di Kaltim, itu bisa memberikan efek ganda kepada Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, juga provinsi lain selain Kalimantan Timur," jelas Amalia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Struktur pertumbuhan ekonomi sepanjang 2020 secara spasial tidak berubah, masih Jawa dan Sumatera yang memberikan sumbangan terbesar.

Pulau Jawa yang berkontribusi 58,75% terhadap pertumbuhan ekonomi domestik, mengalami pertumbuhan ekonomi negatif 2,51% yoy. Pulau Sumatera yang berkontribusi 21,36% mencatat pertumbuhan minus 1,19% yoy.

Sementara pulau Kalimantan dengan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional 7,94%, ekonominya tumbuh minus 2,27% yoy. Pulau Bali dan Nusa Tenggara dengan kontribusi 2,94% mengalami pertumbuhan negatif 5,01% yoy.

Seperti diketahui, proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Pemindahan Ibu Kota Negara akan dipindahkan dari DKI ke Kabupaten Penajam Paser Utara & Kabupaten Kutai Kartanegara di Provinsi Kalimantan Timur.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pertamina Amankan Stok BBM & LPG di Kalimantan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular