Arus Peti Kemas Pelindo 3 di 2020 Lampaui Target

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
09 February 2021 16:28
Pelindo 3  (Pelindo)
Foto: Kapal pengangkut petikemas tengah melakukan kegiatan bongkar muat di Terminal Petikemas Surabaya. Selama masa pandemi Covid-19 Pelindo III tetap melayani pengguna jasa dengan jam operasi 24/7 (Pelindo 3)

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III mencatat arus peti kemas sepanjang 2020 mencapai 5,08 juta TEUs atau mencapai 103% dari target yang ditetapkan karena meningkatnya laju perdagangan ekspor dan impor, serta domestik. Peningkatan ini terjadi sejak Juli 2020 dan membuat kinerja positif dalam aspek operasional kepelabuhanan sepanjang 2020.

"Kunjungan kapal pada 2020 tercapai sebesar 284 juta gross tonnage (GT) atau 98%. Artinya, kegiatan distribusi barang menggunakan jalur laut tetap bergeliat di tengah pandemi Covid-19," kata Direktur Utama Pelindo III U Saefudin Noer dalam siaran resminya, Selasa (9/2/2021).

Peningkatan arus peti kemas ini menurutnya juga menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia tetap tumbuh selama pandemi. Dari sisi arus barang, kinerja operasional Pelindo III selama 2020 tercatat sebanyak 65 juta ton atau 95% dari target. Barang kemasan mencapai 117% dari target, yaitu 2,7 juta M3. Arus distribusi gas tercapai 11,5 juta MMBTU atau 102% dari target.

Saefudin mengatakan pencapaian tersebut diraih dengan mengedepankan lima prioritas Kementerian BUMN sebagai pedoman dalam berusaha untuk mencapai target tahun 2020. Yakni, prioritas Nilai Ekonomi dan Sosial untuk Indonesia, Inovasi Model Bisnis, Kepemimpinan Teknologi, Peningkatan Investasi, dan Pengembangan Talenta.

"Misalkan memperpanjang masa penumpukan petikemas esk impor dari semula 3 hari menjadi 7 hari. Petikemas ekspor dapat masuk ke terminal 5 hari sebelum kedatangan kapal dari sebelumnya 3 hari sebelum kapal datang. Juga diskon tarif terminal handling charge (THC) sebesar 35% bagi petikemas transhipment," katanya.

Prioritas Inovasi Model Bisnis juga dilakukan oleh Pelindo III dengan menyediakan tempat pemeriksaan fisik terpadu untuk petikemas internasional, bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dan Karantina Hewan maupun Karantina Tumbuhan. Hal ini membuat biaya operasional pelabuhan turun karena tidak perlu dilakukan pemeriksaan dari satu lokasi ke lokasi lainnya.

Transformasi teknologi dalam bentuk penyediaan layanan kepelabuhanan yang terintegrasi dan berbasis teknologi informasi. Seluruh layanan Pelindo III tersedia dalam satu portal yang berisikan hampir semua layanan pelabuhan. Portal ini bisa diakses dari mana saja dan kapan saja oleh pengguna jasa.

"Penggunaan teknologi selain memudahkan pengguna jasa juga dapat meminimalkan kontak langsung sehingga mengurangi risiko tertular Covid-19 di masa pandemi ini," kata dia.

Prioritas Peningkatan Investasi dilakukan dengan akselerasi proyek prioritas kepada Pelindo III, yakni Terminal Multipurpose Labuan Bajo, Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) dan Terminal Gilimas. Situasi pandemi dimanfaatkan oleh Pelindo III menggenjot pembangunan terminal. Multipurpose Labuan Bajo mulai dibangun awal Agustus 2020 perkembangan pembangunan pada tanggal 8 Februari 2021 mencapai 92%.

Begitu juga dengan Bali Maritime Tourism Hub (BMTH), saat ini beberapa fasilitas sudah tersedia seperti terminal penumpang internasional (Bali Cruise Terminal), daily cruise, termasuk revitalisasi alur pelayaran dan kolam pelabuhan dari minus 9 meter LWS menjadi minus 12 meter LWS.

"Mereka adalah penggerak dan penerus perusahaan, yang akan menjadi pemimpin di masa yang akan datang," tutup Saefudin.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ambisi Besar Jokowi Kebut Pembangunan Pelabuhan di Indonesia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular