Lawan Kudeta Militer, Ini Gerakan Hunger Games Versi Myanmar

Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
06 February 2021 10:50
Infografis/ 'Hunger Games' Myanmar, Rakyat Bergerak Lawan Kudeta Suu Kyi/ Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia- Tentara Myanmar merebut kekuasaan menggulingkan pemimpin terpilih yang populer Aung San Suu Kyi, pada hari Senin (1/2/2021). Dia kemudian ditahan dan menghadapi kemungkinan dakwaan atas pelanggaran impor atas dugaan kepemilikan enam walkie-talkie yang tidak sah dan pelanggaran dalam pemilu.

Militer Myanmar mengatakan akan mengambil alih kekuasaan di negara itu selama satu tahun ke depan. Melihat hal ini, timbul rasa penolakan dari rakyat Myanmar, yang baru saja terlepas dari rezim militer pada 2015 lalu ketika Suu Kyi dan partainya Liga Nasional Untuk Demokrasi (NLD) memenangi pemilu yang dianggap sebagai pemilu yang demokratis.

Berbagai upaya rakyat Myanmar pun melakukan berbagai upaya untuk menentang kudeta militer ini. Berikut daftar upaya rakyat Myanmar melawan melawan militer, dilansir dari Myanmar Times.


1. Salam 3 Jari

Salam 3 jari ini diadopsi dari film "The Hunger Games" yang dirilis 2012 lalu. Salam 3 jari ini melambangkan pembangkangan masyarakat terhadap rezim kekuasaan militer.

Rakyat Myanmar memposting foto tiga jari mereka di media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram sambil menulis hashtag #JusticeforMyanmar dan #democracy untuk mendukung para pemimpin yang ditahan, termasuk Suu Kyi.

2. Ketidakpatuhan Publik

Hal ini diinisiasi oleh tenaga kesehatan (nakes) yang berasal dari kota Mandalay, yang merupakan salah satu kota besar di negeri Pagoda Emas itu. Mereka menyatakan tidak akan masuk kerja sebagai bentuk aksi damai dalam memprotes rezim militer.

Aksi ini menjadi viral dan diikuti oleh beberapa nakes yang berada diseluruh penjuru Myanmar lainnya. Namun hal ini menimbulkan kekhawatiran akan penanggulangan Covid-19, mengingat aksi ini telah terjadi di 80 rumah sakit publik yang menangani pandemi.

Untuk itu mereka membagi beberapa nakes dalam sistem shift. Gaji bagi mereka yang bekerja juga berasal dari program fundraising dari masyarakat yang mendukung aksi mereka ini.

3. Menyalakan Lilin

Aksi ini diinisiasi oleh beberapa artis dan figur publik di negara itu. Lilin merupakan simbol cahaya dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.

4. Gambar, Banner, dan Profile Picture kosong

Hal ini diinisiasi secara online. Beberapa orang mengganti profile picture sosial media mereka dengan gambar hitam. Selain itu mereka juga merubah background Facebook mereka dengan warna merah yang melambangkan partai NLD besutan Aung San Suu Kyi.

5. Petisi "We Stand Against Military Coup"

Petisi ini juga diinisiasioleh para publik figur ternama negara itu. Petisi yang berarti "kami menentang kudeta militer" itu meramaikan jagad sosial media di Myanmar. Petisi itu berisi permintaan untuk membebaskan Suu Kyi, Presiden Win Mynth, dan tahanan politik lainnya serta disahkannya hasil pemilu November lalu sebagai "pemilu yang berdasarkan konstitusi.

6. Gerakan Pukul 8 Malam

Pada hari kedua kudeta militer, warga Myanmar melakukan "Gerakan Pukul 8 Malam". Caranya adalah Pada pukul 20.00 warga yang sedang dalam kendaraan membunyikan klakson dan warga yang berada di rumah atau gedung perkantoran dan apartemen keluar ke balkon sambil membentangkan spanduk yang bertuliskan "Junta Militer yang Gagal".

Dalam beberapa video, warga juga terlihat membunyikan kentongan. Beberapa bahkan menggunakan peralatan dpur dan kentongan.

7. Boikot Militer

Aksi pemboikotan ini dilakukan dengan tidak membeli produk-produk dari perusahaan yang sahamnya atau direksinya dikuasai pihak militer. Seperti perusahaan bir, rokok, bank, hingga hiburan.

Selain itu di Yangon ditemukan juga toko yang mencantumkan spanduk dengan bunyi "tidak menerima pelanggan yang berseragam militer".

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular