
Di Tengah Pandemi, Ada Sektor yang Melesat Nyaris 11% di 2020

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 membuat perekonomian Indonesia sepanjang 2020 terkontraksi 2,07% dibandingkan dengan 2019. Pertumbuhan minus ini diakibatkan tekanan Covid-19.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, hampir semua sektor penopang perekonomian mengalami kontraksi. Dari 17 sektor, hanya 7 sektor yang tumbuh positif.
Dari 7 sektor tersebut, salah satu yang tumbuh tinggi adalah informasi dan komunikasi. Sektor usaha ini tumbuh double digit, baik secara kuartalan maupun tahunan.
"Hanya ada 7 sektor yang masih tumbuh positif, tapi melambat kecuali 2 sektor tumbuh tinggi, infokom dan jasa kesehatan," ujarnya secara virtual, Jumat (5/2/2021).
Sektor infokom pada kuartal IV-2020 dibandingkan IV-2019 tercatat tumbuh 10,91%. Sedangkan sepanjang 2020 sektor ini tumbuh 10,58%.
"Infokom pada tahun 2020 tumbuh cukup tinggi 10,58% karena work from home (wfh), lebih kuat dari pertumbuhan tahun 2019 yang 9,42%," jelasnya.
Sektor lainnya yang juga tumbuh tinggi adalah jasa kesehatan dan kegiatan sosial. Di mana sepanjang tahun 2020 tumbuh 11,60%, lebih tinggi dari tahun 2019 yang tercatat 8,69%.
"Pertumbuhan ini karena selama pandemi Covid-19 terjadi perubahan perilaku kesadaran akan kesehatan di masyarakat sehingga berbagai produk terkait kesehatan seperti obat, hands sanitizer dan sebagainya meningkat," paparnya.
Berikut kinerja lapangan usaha selama tahun 2020:
1. Industri Pengolahan -2,93%
2. Pertanian, kehutanan dan perikanan 1,75%
3. Perdagangan -3,72%
4. Konstruksi -3,26%
5. Pertambangan dan penggalian -1,95%
6. Jasa keuangan dan asuransi 3,25%
7. Informasi dan Komunikasi 10,58%
8. Transportasi dan pergudangan -15,04%
9. Administrasi Pemerintahan -0,03%
10. Jasa Pendidikan 2,63%
11. Real Estat 2,32%
12. Akomodasi dan makan minum -10,22%
13. Jasa lainnya -4,10%
14. Jasa perusahaaan -5,44%
15. Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 11,60%
16. Pengadaan listrik dan gas -2,34%
17. Pengadaan air 4,94%
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gokil Banget! Ekonomi Brasil Meroket 7,7% di Q3, Bye Resesi