
Kalau Lihat Data ini, Covid-19 di RI Lebih Parah dari India

Kendati India terutama New Delhi disebut sudah mendekati kekebalan komunal. Namun penanganan pandemi di Negeri Bollywood terbilang buruk. Lembaga think tank global Lowy Institute meletakkan Indonesia dan India berada di peringkat yang berdekatan.
Hasil kajian lembaga tersebut terhadap berbagai indikator epidemiologi menempatkan Indonesia di peringkat 85 dan India tepat di bawahnya yaitu 86 dari total 98 negara yang dianalisa. Peringkat bontot yang disematkan untuk Indonesia dan India menunjukkan bahwa pengendalian pademi tidak berjalan dengan optimal.
Program vaksinasi massal juga sudah dijalankan sejak pertengahan Januari setelah Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai vaksin CoronaVac suci dan halal serta BPOM memberi lampu hijau untuk penggunaan darurat karena memiliki tingkat keampuhan teoritis 65,3% di atas standard WHO 50%.
Presiden Joko Widodo bahkan sudah menerima suntikan kedua vaksin Covid-19 akhir Januari lalu. Namun vaksinasi di Tanah Air berjalan dengan lambat. Target utama vaksinasi Covid-19 adalah kekebalan komunal (herd immunity).
Untuk bisa ke sana, setidaknya 70% atau sekitar 160 juta orang dari total populasi penduduk RI harus divaksinasi. Apabila target herd immunity ingin dicapai dalam waktu 1 tahun maka jumlah orang yang harus divaksinasi setiap harinya mencapai 481.178. Karena satu orang membutuhkan dua kali suntikan (2 dosis) maka total dibutuhkan 962.356 dosis per hari.
Berdasarkan data Our World in Data, total dosis vaksin yang sudah diberikan di Indonesia per 31 Januari 2021 adalah 515.681. Artinya rata-rata dosis yang diberikan adalah 52.348 per hari, sangat jauh di bawah target.
Artinya jika melihat perkembangan vaksinasi di Tanah Air, Indonesia masih harus menempuh jalan panjang untuk menempuh herd immunity.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)