
Wah, Paket Stimulus Biden Rp 2.600 T Ditolak Partai Republik!

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bertemu dengan sekelompok senator Partai Republik yang mendorong alternatif atas rencana paket kebijakan Covid-19 besar-besaran ala Biden, Senin (1/2/2021) waktu setempat. Tetapi tidak ada kesepakatan yang dicapai.
Biden, yang berkampanye untuk memulihkan bipartisan di Washington DC, ingin menggelontorkan US$ 1,9 triliun atau sekitar Rp 2.600 triliun untuk revitalisasi ekonomi Negeri Paman Sam setelah pandemi Covid-19 menyebabkan gelombang PHK. Akan tetapi Partai Republik di Kongres mengatakan mereka tidak akan mendukung paket sebesar itu.
Pada hari Minggu, sekitar sepuluh Senator dari Republik memerinci ongkos revitalisasi itu harusnya cuma US$ 600 miliar (Rp 900 triliun). Biden menanggapi hal itu dengan mengundang mereka ke Gedung Putih untuk membahas gagasan tersebut.
Tapi tidak ada kesepakatan setelah pertemuan itu, yang oleh Senator Republik Susan Collins digambarkan sebagai "jujur dan sangat berguna,"
"Saya tidak akan mengatakan bahwa kami datang bersama dalam satu paket malam ini. Tidak ada yang mengharapkan itu dalam pertemuan dua jam," katanya kepada wartawan seperti dikutip AFP.
Para senator mengeluarkan pernyataan Senin malam yang mengatakan pertemuan itu adalah "pertukaran pandangan yang sangat produktif". Mereka akan terus berbicara dengan pemerintahan Biden dan senator lainnya "dalam beberapa hari mendatang" untuk mencapai kesepakatan tentang paket bantuan bipartisan.
Sementara itu, Gedung Putih mengatakan paket itu "dirancang dengan hati-hati untuk memenuhi kebutuhan saat ini dan setiap perubahan di dalamnya tidak dapat membuat bangsa kekurangan kebutuhan yang mendesak."
Garis besar proposal Republik menunjukkan usulan mereka itu tidak termasuk bantuan kepada pemerintah negara bagian dan lokal yang menurut Demokrat harus diberikan paket stimulus ekonomi. Ini juga memberikan cek stimulus sebesar yang hanya US$ 1.000 (Rp 14 juta), kurang dari US$ 1.400 (Rp 19 juta) yang diusulkan Biden.
Di sisi lain, para pemimpin Demokrat menanggapi proposal tersebut dengan mengumumkan mereka bergerak maju dengan manuver di Kongres untuk mengesahkan rencana presiden tanpa suara dari Partai Republik. Sementara Biden menggunakan Twitter untuk menyatakan kembali pendapatnya.
"Kami menghadapi krisis ekonomi yang disebabkan oleh krisis kesehatan masyarakat, dan kami membutuhkan tindakan segera untuk memerangi keduanya," katanya.
"American Rescue Plan saya akan menaikkan kita dari kedalaman krisis ini dan menempatkan bangsa kita di jalur untuk membangun kembali dengan lebih baik," tambah presiden asal Delaware itu.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AS di Tepi Jurang Malapetaka, Pemerintah Kehabisan Uang
