
Sarinah Dipugar, Nasib 'Harta Karun' di Basement Bagaimana?

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengunjungi proses pemugaran Gedung Sarinah, Thamrin, Jakarta. Dia berpesan supaya estetika gedung diperhatikan. Pada proses pemugaran gedung ini bagian 'harta karun' relief yang ada di bawah gedung akan dipertahankan.
Sebagai gambaran, Gedung Sarinah akan mengubah konsep desain Menara dan podium ke bentuk aslinya. Tapi secara fungsi gedung itu dirancang sebagai smart dan green building yang dilengkapi area berkumpul dan penyediaan co-working space.
Direktur Operasi III PT Wijaya Karya, Sugeng Rochadi mengatakan karena bangunan ini salah satu cagar budaya maka bentuk bangunan asli termasuk karya seni rupa patung relief akan dijaga keasliannya.
"Transformasi Sarinah ini bertujuan untuk membangun dengan dimensi gaya lama dan menjaga keasliannya, tapi estetika kekinian agar menjadi ikon ke depan," katanya dalam pernyataan resmi, (1/2).
Nantinya juga akan ditambah basement sebanyak dua lantai, serta mezzanine (lantai di suatu tingkatan) dua lantai. Untuk casing/façade-nya (sisi luar bangunan) akan diubah ke kondisi asli tampilan waktu pertama kali dibangun pada tahun 1960an.
Proses renovasi keseluruhan gedung Sarinah dimulai sejak Juli 2020, akan selesai pada November 2021. Proses pemugaran ini membutuhkan biaya sekitar Rp 700 miliar.
Gedung Sarinah juga pernah direnovasi pada tahun 1984 usai mengalami kebakaran. Yang pada akhirnya facade tower gedung dan podium ditutup alumunium. Sebagai department store sekaligus pencakar langit pertama di Jakarta, bahkan Indonesia.
Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir juga mengagumi 'harta karun' relief bersejarah yang berada di basement Gedung Sarinah. Seni rupa patung yang sudah berusia setengah abad ini juga dipamerkan saat pemugaran Sarinah selesai.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Harta Karun' di Bawah Gedung Sarinah Punya Ukuran Epik!