Gara-gara Lockdown, PDB Prancis Terkontraksi -8,3% di 2020

Jakarta, CNBC Indonesia - Perekonomian Prancis tercatat terkontraksi sebesar 8,3% di tahun 2020. Memburuknya pertumbuhan ekonomi di kuartal IV 2020 di negara Menara Eiffel itu menyumbang kemerosotan ekonomi secara keseluruhan.

Melansir Reuters, Badan Statistik Prancis atau INSEE mencatat negara dengan ekonomi terbesar kedua di zona euro itu menyusut 1,3% dalam tiga bulan terakhir tahun lalu. Ini setelah Prancis memasuki penguncian pada Oktober untuk menahan gelombang kedua infeksi Covid-19.

Sebelumnya pada kuartal ketiga 2020, ekonomi Prancis sempat bangkit dan meroket 18,5%. Hal ini karena kuatnya konsumsi rumah tangga dan naiknya pengeluaran pemerintah. Konsumsi rumah tangga sendiri merupakan pondasi tradisional ekonomi negara baguette itu.

Sementara itu pemerintah sendiri saat masih galau apakah perlu menerapkan kebijakan penguncian yang lebih ketat.

Baca: Diseruduk Corona, Ekonomi Negeri Matador -11% di 2020

"Jika pembatasan dibuat lebih ketat, akan sangat sulit untuk mendapatkan pertumbuhan apapun," ujar ekonom Euler Hermes Prancis Selin Ozyurt.

INSEE mengatakan pengeluaran konsumen sempat melonjak 23% pada Desember dari bulan sebelumnya. Ini karena pembatasan dilonggarkan menuju periode liburan.

Sementara itu, neraca perdagangan Prancis surplus sehingga perdagangan luar negeri memberikan kontribusi 0,9 poin persentase terhadap PDB kuartal IV.

INSEE mengatakan ekspor barang transportasi dan farmasi telah bertahan dengan baik selama periode tersebut. Sementara aktivitas ekonomi yang lebih rendah telah membatasi impor minyak.

(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Baru Covid-19 di RI Tiba-tiba Naik, Nyaris Tembus 1.000