Investasi Tesla

Anak Buah Luhut: Tesla Sudah 5X Rapat, Sangat Minat Masuk RI!

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
27 January 2021 20:14
FILE PHOTO: A sign is seen outside Tesla Motors' new showroom in Manhattan's Meatpacking District in New York City, U.S., December 14, 2017.   REUTERS/Brendan McDermid/File Photo
Foto: REUTERS/Brendan McDermid/

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana investasi pabrikan raksasa mobil listrik Tesla sedikit demi sedikit terus terkuak. Deputi Investasi & Pertambangan Kemenko Marves, Septian Hario Seto di bawah Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyebut tim pemerintah sudah melakukan sebanyak kurang lebih 5 kali pertemuan dengan pihak Tesla.

Namun Pemerintah terikat dalam Non Disclosure Agreement atau menjaga informasi penting atau rahasia, sehingga Tesla sangat ketat terkait informasi yang disampaikan ke media.

"Karena mereka perusahaan publik, mereka memang minta detail-detil tidak dibuka ke media, tapi saya bisa sampaikan Tesla sudah sadari nikel ini adalah satu komponen lithium baterai yang sangat signifikan belum tergantikan, mereka sangat minat sekali masuk ke Indonesia," kata Septian Hario Seto dalam Closing Bell, CNBC Indonesia (Rabu, 27/01/2021).

Namun Septian menyampaikan bahwa Tesla berencana memasuki dua bagian investasi, yakni di pembuatan baterai dan Energy storage system.

"Bisa dibilang untuk teknologi baterai, Tesla salah satu yang terbaik secara pribadi dibanding LG, CATL. Tesla teknologi baterainya selangkah lebih maju dalam coverage distance, sekitar 650 Km sekali cas full," sebutnya.

Sedangkan Energy storage system adalah semacam giga baterai skala besar yang bisa menyimpan tenaga listrik besar hingga megawatt untuk stabilisator atau untuk pengganti sebagai pembangkit peaker.

"Ini yang juga mereka bicarakan. Mereka teknologi sangat advance di Australia, beberapa proyek sudah dilakukan dan sangat berhasil," sebutnya.

Hingga kini, Pemerintah masih menunggu proposal detil dari Tesla seperti apa, meski sudah ada pembicaraan namun proposal juga penting dalam hal penawaran kerjasama.

"Kalau kami dari Pemerintah ingin hilirisasi dari industri baterai ada di Indonesia. Supply chain dari lithium baterai cukup panjang, nikel ore diekstrak nikel dan kobaltnya dibuat prekursor ke katoda nanti dicampur anoda jadi baterai sel, baterai sel nanti dibangun jadi battery pack. Yang kita sampaikan ke LG, CATL dan ke Tesla bahwa paling tidak 70% dari nikel yang mereka peroleh di Indonesia itu harus diproduksi dalam bentuk battery pack, jadi bukan hanya bentuk prekursor atau katoda kemudian mereka ekspor," katanya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tesla Mau Bangun Pabrik di RI Masih Ditutup Rapat-Rapat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular