
Jokowi Ungkap Alasan Vaksinasi Covid-19 Berjalan Lambat

Jakarta, CNBC Indonesia- Presiden Joko Widodo buka suara mengenai rendahnya realisasi vaksinasi dalam 2 pekan pertama yang belum mencapai 250.000 orang. Padahal Presiden berharap 900 ribu sampai 1 juta vaksinasi bisa dilakukan setiap harinya.
"Ini kan baru awal-awal. Vaksinasi awal dimulai dari tenaga kesehatan, baik dokter maupun perawat. Di awal ada manajemen lapangan yang diperbaiki sehingga hari ini memang kita baru mendapatkan kurang lebih 250 ribu nakes yang sudah divaksin," ujar Jokowi di Istana Negara usai mendapatkan suntikan dosis vaksin kedua, Rabu (27/1/2021).
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan hingga Selasa (26/1/2021) ada 1,48 juta tenaga kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 pada tahap pertama. Sebanyak 1,45 juta di antaranya sudah melakukan registrasi ulang, namun yang mendapatkan suntikan baru 245.685 orang.
Jokowi mengatakan setelah manajemen di lapangan telah diperbaiki maka vaksinasi melonjak ke 50 ribu per hari pada tahap awal ini.
"Kami harapkan karena kita memiiki 30.000 vaksintor di 10 ribu puskesmas, paling tidak 900 sampai 1 juta divaksin (per hari). Ini target, tetapi ini butuh waktu. Ini terus saya sampaikan ke masyarakat," ujar Jokowi.
Pada kesempatan yang sama Jokowi pun mengungkapkan apa yang dirasakannya usai disuntik dosis kedua ini. Dia bercerita, setelah suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama pada 13 Januari lalu, selama dua jam dia merasa pegal-pegal, namun itu tidak menjadi masalah dan dirinya pun tetap bekerja dan bahkan bepergian ke mana-mana.
"Jadi, setelah suntikan vaksin pertama itu di 13 Januari lalu, dua minggu lalu, sekarang, hari ini saya mendapatkan suntikan vaksin kedua. Dan sama seperti yang dilakukan dua minggu lalu, tidak terasa. Dulu 2 jam hanya pegal-pegal, sekarang sama saja. Saya aktivitas ke mana-mana juga," ungkapnya.
Jokowi pun menuturkan pemerintah tetap memprioritaskan tenaga kesehatan untuk menerima suntikan vaksin, lalu dilanjutkan dengan TNI Polri, dan pelayan publik."Serta masyarakat nanti berbarengan, saya kira Februari pertengahan bisa masuk ke sana," ujarnya.
Jokowi pun berpesan kepada masyarakat, bila setelah menerima suntikan vaksin Covid-19, tetap disiplin untuk menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
"Meskipun nantinya sudah divaksin, kita tetap jangan lupa protokol kesehatan dijaga, disiplin memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak itu penting, karena kuncinya ada di situ. Selain vaksinasi, kuncinya menjaga protokol. Kurangi mobilitas ke mana-mana. Saya kira itu," tuturnya.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Geger Wacana (Lagi) Soal Masa Jabatan Presiden 3 Periode