Ridwan Kamil: Ada Pabrik Pindah dari Jabar, Tapi Balik Lagi!

News - Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
26 January 2021 18:10
Infografis/ Jabar Wajibkan Turis Bawa Bukti Rapid  Test Antigen/Aristya Rahadian Foto: Infografis/ Jabar Wajibkan Turis Bawa Bukti Rapid Test Antigen

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membeberkan rahasia Jawa Barat disenangi investor sebagai daerah tujuan investasi. Adanya Pelabuhan Patimban dan pengupahan menjadi daya tarik.

"Kami lakukan beberapa survei, kenapa mereka senang ke Jawa Barat. Karena punya infrastruktur yang dianggap baik dibanding wilayah lain. Selain itu hadirnya Patimban, viralnya ke seluruh dunia. Saya dapat pertanyaan dari duta besar untuk kerja sama," katanya dalam acara Bisnis Indonesia Business Challenges 2021, Selasa (26/1/2021).

Ridwan membeberkan performa ekonomi Jawa Barat cukup membanggakan. Dari sisi kontribusi ekspor menjadi provinsi paling tinggi sekitar 16%, begitu juga total investasi yang mencapai Rp 120,4 triliun.

Selain itu tingkat produktivitas Jawa Barat dianggap paling produktif dibanding daerah lain, begitu juga dengan isu pengupahan.

"Tingkat produktivitas Jawa Barat dianggap paling produktif, ada yang bilang isu upah selalu jadi nomor satu dari isu cost produksi. Ada perusahaan yang pernah pindah dari Jawa Barat tapi balik lagi karena di daerah lain karena produktivitasnya hanya 60% dari apa yang kami kerjakan di Jawa Barat," katanya.

Selain itu beberapa tambahan infrastruktur seperti beberapa ruas jalan tol, kereta api cepat bisa selesai dalam dua tahun. Sehingga semakin meningkatkan minat investasi di Jawa Barat.

Hanya saja, saat ini masih ada masalah dari daya beli, khususnya dari belanja menengah bawah dan belanja menengah atas.

"Khususnya PNS tidak terpengaruh langsung dampak pandemi, saya bilang ini bela negara. Tidak usah nabung dulu, keluarkan tabungan untuk belanja di UMKM dalam konsep borong dong," katanya.

Sementara untuk meningkatkan Investasi Jawa Barat, belanja pemerintah sedang dikebut lelang. Ridwan mengatakan kalau belanja pemerintah masih belum bergulir tidak ada pergerakan ekonomi di sektor swasta, sehingga butuh belanja pemerintah untuk mendorong aktivitas.

Ridwan memprediksi pertumbuhan ekonomi jika skenario optimis di angka 4%, angka pesimis di kurang lebih 2%. Dia pun mengatakan kawasan Rebana dan Patimban nantinya bisa menjadi mesin pertumbuhan ekonomi dengan potensi ketambahan 3-4% dari eksisting di tahun ini.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memaparkan total investasi dari luar maupun dalam negeri di Jawa Barat sebesar RP 120,4 triliun atau 14,6% dari total investasi di 2020 sebesar Rp 408,8 triliun di pulau Jawa. Walaupun arah pergerakan investasi mulai ke luar jawa sebesar Rp 417,5 Triliun

Disusul DKI Jakarta Rp 95 triliun (11,5%), Jawa Timur Rp 78,3 triliun (9,5%), Banten Rp 62 triliun (7,5%), dan Jawa Tengah Rp 50,2 triliun (6,1%).

"Gubernur lain perlu belajar dari Gubernur Jabar tentang tata Kelola dan pelayanan investor. Atau mungkin karena ada Patimban atau produktivitas tenaga kerja yang luar bisa," katanya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Kang Emil, Pengusaha Tak Sudi Disebut Menyesal Pindah Jabar!


(hoi/hoi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading