
Pasien Covid-19 Membludak, Kota Bogor Siapkan RS Lapangan

Jakarta, CNBC Indonesia- Tingkat keterisian rumah sakit rujukan di Kota Bogor, Jawa Barat telah turun menjadi 70% menurun dibandingkan dua pekan di kisaran 80%. Pemerintah Kota Bogor pun membuat skenario terburuk hingga akhir tahun sebagai langkah antisipasi.
"Di April kami membuat simulasi atau model kami simulasikan di akhir 2020 posisinya akan terjadi lonjakan, mungkin membutuhkan penangan lebih, dan November lonjakan naik dan keluhan dari warga yang tidak mendapatkan tempat tidur," kata Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto, Senin (25/1/2021).
Dia menyebutkan skenario ini disusun oleh tim epidemiolog yang mengkalkulasi. Jika efektivitas vaksin 80% dan target yang divaksin terpenuhi di kota Bogor, kemudian angkanya baik kemungkinan besar di akhir tahun ada 11 ribu kasus akumulasi di Kota Bogor. Dari jumlah tersebut sekitar 20% membutuhkan perawatan.
"Di ICU ini sudah dihitung dari sekarang sudah menambah di RS mana saja, jadi setiap RS kita cek, anda maksimal nambah berapa sampai Desember. Kalau RS udah mentok br kita pikirkan di titik-titik mana lagi menambah ICU. Kita harus punya modeling simulasi sekaligus perencanaan untuk menambah itu," katanya.
Dia menambahkan jika warga tidak kebagian tempat ataupun ruang isolasi dan terpaksa di rumah maka akan meningkatkan klaster keluarga. Maka selain mempercepat menambah ruang isolasi baik untuk yang pasien OTG, dan orang dengan gejala ringan, Pemkot Bogor pun menyiapkan rumah sakit lapangan.
"Dalam 2 minggu kami sudah memiliki rumah sakit lapangan. Ini rumah sakit untuk diakses bagi orang gejala ringan dan komorbid. Kalau ada komorbid harus ada pengawasan khusus, kami bolehkan di wisma atlet ini tadinya kantor dispora," ujarnya.
Di rumah sakit lapangan pun nanti ada 7 tempat tidur IGD, 2 bed ICU, dan 50 tempat tidur, dan total 64. Saat ini tingkat ketersediaannya hingga tadi pagi 29% dan Bima menyebutkan kondisi ini dijaga sehingga tidak langsung penuh.
"Saat tenaga kesehatannya ada 225 orang, ada dokter spesialis, dokter umum, dan karyawan lain. Kalau mau 64 tidur penuh maka tenaga kesehatannya harus ditambah lagi, dan minggu depan mudah-mudahan bisa ditambah," kata Bima.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini