Begini Masukan Dewan Energi Biar Lelang Blok Migas Laku

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
25 January 2021 14:43
The sun sets behind an idle pump jack near Karnes City, Texas, Wednesday, April 8, 2020. Demand for oil continues to fall due to the new coronavirus outbreak. (AP Photo/Eric Gay)
Foto: Ilustrasi Kilang Minyak (AP/Eric Gay)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun ini bakal melelang 10 wilayah kerja (blok) minyak dan gas bumi (migas). Demi menarik investor, Dewan Energi Nasional (DEN) menyarankan agar besaran cadangan di blok migas yang akan ditawarkan tersebut juga turut diperhatikan.

Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Satya W. Yudha mengatakan dalam konteks wilayah kerja perlu dilihat besaran cadangan yang dimiliki, apakah masuk dalam kategori lapangan marginal atau memiliki cadangan terbukti tinggi.

"Perlu dilihat dari sisi cadangan, apakah ini kategori lapangan yang marginal atau cadangan terbukti tinggi, ini akan attract investor masuk apa tidak," paparnya dalam wawancara bersama CNBC Indonesia, Senin (25/01/2021).

Kemudian, menurutnya Kementerian ESDM dan lainnya perlu memberikan insentif jika wilayah yang ditawarkan marginal. Pasalnya, wilayah kerja migas yang marginal tidak terlalu dilirik calon investor, terutama jika masih menggunakan referensi insentif 20 tahun lalu. Hal ini dikarenakan investor yang akan masuk selalu mempertimbangkan keekonomian.

"Kalau masih dalam range mereka, ya tentu ini akan diminati. Ini jadi tugas besar pemerintah agar target capaian Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) bisa diwujudkan," ujarnya.

Dengan adanya penurunan produksi minyak dan gas bumi, bila tidak dilakukan upaya apa pun, maka menurutnya ke depan bakal menjadi pekerjaan rumah besar. Oleh karena itu, diharapkan wilayah-wilayah yang ditawarkan adalah adalah area yang baik dan ditunjang dengan kebijakan yang baik dari Kementerian ESDM.

"DEN akan dorong agar bisa jadi kenyataan," tegasnya.

Menurut Satya, nilai keekonomian yang menjadi pertimbangan investor tidak lepas dari beberapa indikator, seperti harga minyak dan aktivitas pengeboran. Satya menyebut tren dunia tahun ini, aktivitas rig atau alat untuk mengebor minyak akan meningkat.

"Proyeksi di 2021 cukup buat industri migas bergeliat. Mereka tidak lesu. Kembali lagi pada cadangan ada potensi apa tidak, sampai sejauh mana," ucapnya.

Dalam kontrak kerja sama, imbuhnya, investasi baru bisa digantikan saat sudah produksi. Dengan demikian, investor tidak bisa berspekulasi jauh, apalagi untuk pemain-pemain dengan modal yang tidak besar.

Menurutnya perusahaan migas dengan modal terbatas tersebut cenderung lebih berhati-hati. Berbeda dengan investor multinasional, yang tidak hanya berani berspekulasi, namun mereka juga tahu bahwa wilayah kerja yang ditawarkan bakal memiliki cadangan yang tinggi.

"Sebelumnya, pemerintah tentu akan memberikan insentif, di depan diumumkan ada waktunya, agar calon investor berminat melihat lokasi-lokasi yang ditawarkan," ujarnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 10 Blok Migas Bakal Dilelang di 2021, Ini Rinciannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular