Hari Ini Kasus Covid-19 RI Tembus 1 Juta?

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
25 January 2021 09:24
Kesiapan Puskemas dalam Penerimaan Vaksin
Foto: Suasana Puskesmas Pesanggrahan di Jakarta, Kamis (7/1/2021). Jelang kedatangan Vaksin yang diperuntukan masyarakat disaat pandemi Covid19, sejumlah puskesmas seperti di pesanggrahan masih melakukan aktifitas normal seperti biasa, menerima kedatangan pasien, melakukan test swab. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus Covid-19 di Tanah Air semakin mendekati angka psikologis 1 juta, dengan penambahan rata-rata per hari di atas 10.000.

Dari laporan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per Minggu (24/1/2021) pukul 12.20 WIB, ada penambahan 11.788 kasus konfirmasi positif. Dengan demikian total kasus kian mendekati 1 juta atau tepatnya 989.262, atau andai bertambah 10.738 pada Senin ini (25/1), maka angka 1 juta jadi nyata.

Satgas Penanganan Covid-19 juga melaporkan ada 7.751 tambahan kasus sembuh sehingga jumlahnya mendekati 800.000 atau tepatnya 798.810. Kemudian untuk kasus meninggal ada penambahan 171. Dengan demikian total kasus mencapai 27.835.

Satgas Penanganan Covid-19 juga mencatat ada 80.114 suspek. Kemudian kasus Covid-19 sudah ditemukan di 34 provinsi dan 510 kabupaten/kota di Indonesia.

Pada pekan lalu positivity rate atau rasio positif Covid-19 kembali pecah rekor pada Minggu (24/1/2021), dengan persentase 33,24%.

Angka tersebut melampaui rekor positivity rate sebelumnya sebesar 32,82% pada Minggu (17/1/2021).

Positivity rate per Minggu (24/1/2021) itu didapat dari penambahan kasus positif Covid-19 sebesar 11.788 dibagi jumlah pemeriksaan harian yang dilakukan terhadap 35.456 orang, kemudian dikali 100.

"(Kasus positif) Bertambah 11.287, total 907.929," dikutip dari data Satgas Penanganan Covid-19, Minggu (24/1/2021).

Rasio 33,24% itu mencapai enam kali lipat dari angka 5% ambang batas minimal positivity rate yang ditetapkan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Namun demikian, angka positivity rate Covid-19 Indonesia secara kumulatif mencapai 16,91 persen. Angka itu didapat dari jumlah kumulatif kasus positif sebesar 989.262 dibagi jumlah pemeriksaan yang dilakukan terhadap 5.848.960 orang, kemudian dikalikan 100.

Positivity rate adalah persentase jumlah kasus positif terinfeksi virus corona dibagi dengan jumlah orang yang menjalani tes atau pemeriksaan.

NEXT: Indikasi apa ini?

Epidemiolog dari Universitas Airlangga Surabaya, Windhu Purnomo mengatakan tingginya angka positivity rate sejalan dengan rendahnya jumlah tes Covid-19 harian yang dilakukan pemerintah.

Menurut Windhu, selama ini pemerintah sudah senang dengan hanya memenuhi standar testing yang ditetapkan WHO sebesar 1.000 orang dari 1 juta tes per pekan. Padahal jumlah itu harusnya lebih tinggi mengingat populasi penduduk Indonesia yang besar.

Sementara, kata dia, Indonesia saat ini hanya menempati posisi 159 dari seluruh negara di dunia berdasarkan jumlah tes yang dilakukan. Peringkat itu bahkan tak berbeda jauh dengan negara-negara berkembang seperti Bangladesh hingga Ethiopia.

Padahal, menurut Windhu, Indonesia mestinya bisa menyamai jumlah testing yang telah dilakukan India yang telah menyentuh angka 13 persen di atas standar WHO sebesar 1 persen dari populasi penduduk per hari.

"Masa mau seperti itu. Masa kalah sama India, kalah sama Brazil yang sebetulnya itu adalah negara-negara yang selevel dengan kita yang jumlah penduduknya tinggi," kata dia dikutip dari CNNIndonesia.com, Minggu (24/1/2021).

Windhu mengatakan upaya menurunkan positivity rate harus sejalan dengan meningkatnya jumlah pemeriksaan atau denominator dan upaya untuk menurunkan angka positif atau numerator.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular