
Kemenkes: Positif Covid Gejala Ringan Cukup Isolasi di Rumah

Jakarta, CNBC Indonesia- Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat tidak berbondong-bondong ke rumah sakit apabila dinyatakan positif Covid-19.
Pasien positif dan tidak memiliki gejala (OTG) ataupun gejala ringan dapat melakukan isolasi mandiri dengan panduan dari Puskesmas. Barulah jika tempat tinggal tidak memenuhi standar dilakukan isolasi terpadu di tempat yang telah disiapkan oleh pemerintah daerah.
"Tidak semua pasien positif Covid-19 harus dirawat, dengan protokol ini kita bisa mengurangi beban RS. Yang banyak terjadi adalah saat masyarakat dinyatakan positif Covid-19 mereka langsung cemas dan harus langsung masuk RS. Padahal tidak perlu cemas karena kalau cemas membuat imunitas turun, yang masuk RS mereka yang punya gejala sedang dan berat," kata Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan dr. Abdul Kadir, Jumat
Dia menekankan RS adalah bagian dari penanganan di sisi hilir, sehingga jika tidak ada upaya pencegahan sebanyak apapun menambah tempat tidur dan kapasitas RS tidak akan ada artinya.
"Kalau misalnya masalah dasarnya di hulu tidak dibenahi, yang penting bagi kita adalah pelayanan tapi karena peningkatan jumlah pasien dan RS tidak seimbang maka berbahaya bagaimana melakukan bekerja maksimal di hulu, agar masyarakat tidak sakit dan terkena covid-19," ujarnya.
Dengan kondisi kapasitas RS yang cukup mengkhawatirkan, Kemenkes melakukan upaya dengan menambah kapasitas rawatan setiap RS menjadi 30-40% untuk pasien Covid-19. Kemudian melakukan relaksasi bagi tenaga medis yang baru lulus agar bisa bekerja tanpa STR. Saat merekrut mereka, akan dilakukan training, mereka akan dilatih untuk menangani pasien Covid-19 dalam pencegahan dan penanggulangan.
"Mereka tidak akan bekerja sendiri tapi akan ada supervisi dari dokter yang ada di lapangan. Maka mereka yang ditempatkan di ruang perawatan ICU Covid-19 adalah perawat senior kita tetap menjamin mutu pelayanan dan keamanan pasien," katanya.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak