Saat Menkes Ngaku Kapok Pakai Data Penerima Vaksin Kemenkes

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
22 January 2021 12:51
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menerima vaksinasi Covid-19 Perdana di Indonesia, 13 Januari 2021. (tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menerima vaksinasi Covid-19 Perdana di Indonesia, 13 Januari 2021. (tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan tidak percaya terhadap data penerima program vaksinasi Covid-19 yang dimiliki oleh Kementerian Kesehatan, kementerian yang ia pimpin.

Kendati demikian, Budi tidak menjelaskan secara rinci alasan mengapa ia tidak percaya dengan data yang sudah dihimpun kementeriannya tersebut. Oleh karena itu, ia ingin data penerima program vaksinasi menggunakan data yang dimiliki oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Saya sudah kapok, saya gak mau lagi pakai datanya Kemenkes, di crossing-crossing data dukcapil. Aku pakai datanya KPU, kita ambil KPU manual. Kemarin baru pemilihan itu di Jabar, kayaknya itu yang paling current, basednya untuk rakyat di atas 17 tahun," jelas Budi dikutip dari kanal PRMN SuCi di Youtube, Jumat (22/1/2021).

Seperti diketahui, pemerintah menargetkan 181,5 juta penduduk di Indonesia mendapatkan vaksinasi Covid-19. Vaksinasi akan dilakukan secara bertahap dalam periode 15 bulan, terhitung mulai Januari 2021 sampai Maret 2022.

Diakui Budi, saat ini program vaksinasi Covid-19 masih menemui sejumlah kendala. Salah satunya adalah tempat penyimpanan vaksin. Lemari cold chain untuk menyimpan vaksin tidak cukup, karena vaksin untuk penyakit lainnya menumpuk di tempat penyimpanan.

"Kenapa bisa penuh? Salah hitung. Ini masih di provinsi lho. Setelah dilihat, saya baru tahu, setiap tahun kita vaksinasi reguler setiap tahunnya antara 130-200 juta. Vaksin TBC, polio, difteri, dan sebagainya," jelas Budi.

Karena adanya pandemi Covid-19, vaksinasi seperti TBC, polio, difteri dan lain itu-itu tidak berjalan di posyandu-posyandu lingkungan masyarakat. Akibatnya vaksin tidak terpakai dan ditaruh di lemari es di sana.

"Begitu kita kirim, penuh. Sudah ada barangnya disimpan. Jadi chaotic," kata Budi melanjutkan.

Untuk diketahui, saat ini Indonesia sudah mengamankan 168 juta dosis vaksin Covid-19 dan sedang mengusahakan sisanya.

Berdasarkan data Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) saat ini Indonesia sudah mengamankan 168 juta dosis vaksin dengan status confirm order. Komposisinya 116 juta vaksin Sinovac yang sudah dipesan pada 2021 dan Novovax sebanyak 52 juta tahun 2021.

Presiden Joko Widodo menjadi orang yang pertama disuntik bersama sejumlah tokoh, termasuk menkes budi pada 13 Januari.

Selanjutnya pemerintah akan fokus melakukan vaksinasi kepada 1,4 juta orang tenaga kesehatan hingga Februari 2021. Lalu vaksinasi 17 juta TNI-Polri pada Maret-April 2021. Kemudian vaksinasi 25 juta lansia hingga Mei 2021.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Profil Menkes Budi Gunadi Sadikin Pengganti Terawan Putranto

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular