Deretan Gunung Berapi Dengan Status Siaga & Waspada

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
21 January 2021 16:25
Gunung Semeru mengeluarkan guguran awan panas (Foto: Nur Hadi Wicaksono/detikcom)
Foto: Gunung Semeru mengeluarkan guguran awan panas (Foto: Nur Hadi Wicaksono/detikcom)

Jakarta, CNBC Indonesia- BNPB mencatat sebanyak 185 bencana terjadi sepanjang 1 hingga 21 Januari 2021. Berbagai bencana alam yang melanda tanah air, mulai dari gempa bumi, banjir, longsor, hingga erupsi gunung berapi.

Banyaknya gunung berapi yang masih aktif berada di Indonesia membuat erupsi menjadi salah satu yang harus diwaspadai. Berdasarkan Laporan Kebencanaan Geologi, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, per 21 Januari ada sejumlah gunung berapi yang menunjukkan aktivitasnya, dari yang tingkat Siaga dan Waspada.

1. Gunung Api Ili Lewotolok (Lembata, Nusa Tenggara Timur)

Saat ini tingkat aktivitas berada di level III (Siaga) sejak 29 November 2020, karena ditandai erupsi pada dua hari sebelumnya. Teramati asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal tinggi sekitar 200-700 meter dari puncak. Letusan disertai gemuruh lemah hingga sedang, teramati sinar api lk 500 m dari puncak.

Melalui rekaman seismograf pada 20 Januari 2021 tercatat 33 kali Gempa Erupsi dan 106 kali Gempa Hembusan. Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok direkomendasikan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak. Desa yang masih berpotensi terlanda ancaman bahaya erupsi G. Ili Lewotolok saat ini adalah Desa Jontona karena masih berada di dalam area 4 km dari puncak ke arah tenggara.

2. Gunung Api Merapi

Tingkat aktivitas Level III (Siaga) sejak tanggal 5 November 2020 pukul 12:00 WIB. Gunungapi Merapi (2.968 m dpl) mengalami erupsi tidak menerus. Letusan terakhir terjadi pada tanggal 21 Juni 2020 dengan tinggi kolom erupsi 6.000 m di atas puncak. Melalui rekaman seismograf pada 20 Januari 2021 tercatat 14 kali Awan Panas Guguran, 160 kali Gempa Guguran, 10 kali Gempa Hembusan, 14 kali Gempa Hybrid/Fase Banyak, 1 kali Gempa Tektonik Jauh.

Adapun perkiraan daerah bahaya meliputi Provinsi DI Yogyakarta, yakni Kab. Sleman dan Provinsi Jawa Tengah Kabupaten Magelang, kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Klaten. Penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di G. Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

3. Gunung Api Sinabung (Sumatera Utara)

Tingkat aktivitas diturunkan menjadi Level III (Siaga) sejak tanggal 20 Mei 2019 pukul 10:00 WIB. Melalui rekaman seismograf pada 20 Januari 2021 tercatat satu kali Gempa Letusan, 52 kali Gempa Guguran, 12 kali Gempa Hembusan, 10 kali Gempa Low Frekuensi, 3 kali Gempa Hybrid, 3 kali Gempa Tektonik Lokal, dan 2 kali Gempa Tektonik Jauh.

Masyarakat pun diminta tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak G. Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.

4. Gunung Api Karangetang (Sulawesi Utara)

Tingkat aktivitas Level III (Siaga) dan kembali memasuki periode erupsi sejak 25 November 2018. Erupsi terakhir terjadi pada tanggal 29 November 2019 menghasilkan tinggi kolom erupsi 100 m di atas puncak.

Melalui rekaman seismograf pada 20 Januari 2021 tercatat 4 kali Gempa Hembusan, 2 kali Gempa Tektonik Jauh, dan Tremor Menerus, amplitudo 0.25-5 mm (dominan 0.25 mm).

5. Gunung Api Semeru (Jawa Timur)

Tingkat aktivitas Level II (Waspada), Semeru mengalami erupsi tidak menerus. Erupsi eksplosif dan efusif, menghasilkan aliran lava ke arah lereng selatan dan tenggara, serta lontaran batuan pijar di sekitar kawah puncak.
Guguran lava pijar sejauh 200-600 meter ke Besuk Koboan. Teramati guguran lava pijar dengan jarak luncur sekitar 300 meter ke Besuk Koboan.

Melalui rekaman seismograf pada 20 Januari 2021 tercatat 11 kali Gempa Letusan, 3 kali Gempa Guguran, 28 kali Gempa Hembusan, 2 kali Gempa Tremor Harmonik, 5 kali Gempa Tektonik Jauh.

Masyarakat diminta menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi. Kemudian perlu diwaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.

6. Gunung Api Anak Krakatau (Lampung)

Dengan tingkat aktivitas Level II (Waspada), sejak 25 Maret 2019. Anak Krakatau mengalami peningkatan aktivitas vulkanik sejak 18 Juni 2018 dan diikuti rangkaian erupsi pada periode September 2018 hingga Februari 2019. Kemudian erupsi terakhir terjadi pada tanggal 17 April 2020 dengan tinggi kolom erupsi tidak teramati.

Melalui rekaman seismograf pada 20 Januari 2021 tercatat, 2 kali Gempa Low Frekuensi, Tremor Menerus, amplitudo 1-20 mm dan dominan 3 mm.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gunung Semeru Erupsi Disertai dengan Awan Panas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular