Bos Bappenas: Rasio Dokter/Penduduk di Indonesia Masih Rendah

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
21 January 2021 16:01
foto : CNBC Indonesia/Lynda Hasibuan
Foto: Ilustrasi dokter kecantikan (CNBC Indonesia/Lynda Hasibuan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemenuhan tenaga kesehatan di Indonesia ternyata belum mencapai target. Rasio dokter dan penduduk nyatanya masih sangat rendah.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menjelaskan, rasio yang didesain Bappenas bukan hanya untuk dokter umum namun juga menuju dokter spesialis. Suharso menambahkan ada pelayanan kesehatan untuk pemenuhan 9 tenaga kesehatan dan non kesehatan di puskesmas.

Dalam perhitungan rasio perawat dengan penduduk dalam titik-titik pelayanan publik terdepan masih sangat rendah. Termasuk juga 9 tenaga kesehatan yang harus di sana termasuk laboratorium belum mencukupi.

"Dari 1.100 penduduk misalnya satu dokter belum mencapai seperti itu," kata Suharso dalam 11th Kompas100 CEO Forum yang berlangsung secara virtual, Kamis (21/1/2021).



Dia beralasan jika masalah ini berkaitan dengan pendidikan yakni demoratorium fakultas kedokteran. Menurut Suharso, fakultas kedokteran yang diinisiasi oleh banyak universitas memiliki standar yang jauh.

Oleh karena itu, Kementerian PPN/Bappenas, melakukan usulan untuk mendesain demoratorium fakultas kedokteran yang ada dengan satu desain baru.

Selain itu juga penempatan tenaga kesehatan di sejumlah daerah masih timpang. Misalnya di kota besar Jakarta dan wilayah lain di pulau Jawa.

"Dapat dibayangkan Jakarta tentu akan standardnya terlalu jauh," ujar Suharso.

Dalam kesempatan yang sama, dia juga menyampaikan keinginan untuk mengembalikan peran puskesmas dalam fungsi promotif dan preventif. Menurut Suharso, di tanah air hanya 31% puskemas yang memenuhi syarat.

Selain itu juga ada beberapa hal di kesehatan yang harus diperbaiki, termasuk penguatan rumah sakit dan kemandirian dalam farmasi dan alat kesehatan.

"Saya kira harus masuk dalam produksi obat yang luar biasa kita perlukan. Paracetamol saja kita tetap impor," kata Suharso.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 10 Bulan Corona di RI, Tercatat 180 Dokter Meninggal Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular