
Korban Gempa Dapat Bantuan Stimulus Rumah Sampai Rp 50 Juta

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono membeberkan program penanganan bencana yang terjadi di beberapa tempat dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi V, Kamis (21/1/2021). Bantuan antara berupa stimulan uang tunai dari Rp 10 juta sampai Rp 50 juta.
Untuk penanganan bencana banjir Kalimantan Selatan, di Jembatan Mataraman/Salim dan Tabanio II, akan dipasang jembatan Bailey yang saat ini dalam proses perakitan, sehingga agar dapat dilalui kendaraan kecil.
"Penanganan sementara pakai plat baja, dua jembatan Kalimantan Selatan yang memutus Trans Kalimantan di Mataraman dan jembatan di tanah laut, Insya Allah sore ini kedua jembatan itu bisa lalui," katanya.
Basuki mengatakan jajarannya juga sudah menyediakan sarana dan prasarana air bersih 7 sanitasi dengan 4 unit mobil tangki air kapasitas 4.000 liter, 30 unit hidran umum kapasitas 2.000 liter, 4 unit mobil toilet, 7 unit toilet portable, dan 2 unit mobil tinja.
Pada penanganan bencana gempa Sulawesi Barat, Basuki menjelaskan program yang dilakukan adalah pemulihan konektivitas antara Majene dan Mamuju. Serta pembersihan puing pasca gempa di Kantor Gubernur, DPRD, RSUD Mamuju, Korem, Gedung Keuangan Negara. Saat ini juga sedang melakukan audit bangunan untuk identifikasi kerusakan dan penanganan ke depan.
"Dari perintah presiden untuk masyarakat yang terdampak juga akan diberi bantuan stimulan senilai Rp 50 juta, Rp 25 juta rupiah, ringan Rp 10 juta rupiah melalui Badan Penanggulangan Penanganan Bencana (BNPB). Tidak akan dibangun hunian sementara, tapi diberikan stimulan untuk bangun sendiri," katanya.
Sementara untuk bangunan pemerintah, sudah ditugaskan kepada Kementerian PUPR untuk membangun kembali. Basuki menambahkan, saat ini sudah disiapkan alat berat, penyediaan sanitasi, toilet portable, hidran umum untuk kamp pengungsian.
Bencana longsor di Sumedang, Jawa Barat, Basuki mengatakan akan mendirikan rumah tipe 36 untuk korban longsor yang terdampak langsung. Saat ini akan melakukan relokasi penduduk melihat masih ada potensi Gerakan dari tanah. Terdapat 132 kepala keluarga (KK) di wilayah atas longsor dan 92 KK yang berada di kawasan longsor.
"Di Sumedang, Jawa Barat, longsor menimpa perumahan. Pertama merelokasi penduduk karena masih ada gerakan di tanah. Kita akan bantu untuk menahan. Di daerah itu ada 132 KK di bawah 92 KK. Tanah akan disiapkan Pemda, rumahnya tipe 36 akan dibangun PUPR," katanya.
Sementara untuk banjir di Halmahera, dari laporan Kementerian Sosial ada 300 rumah yang terbawa banjir Bandang. Basuki mengatakan penanganan akan dibantu dari Kementerian PUPR.
"Banjir Halmahera, laporannya ada 300 rumah yang terbawa banjir bandang. Disiapkan lahan dan bisa dibantu dengan program dari PUPR," katanya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gempa 7,2 SR Menewaskan 304 Orang Warga Haiti