Gempa Majene Berpotensi Tsunami? Ini Penjelasan Badan Geologi

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
20 January 2021 17:27
Recuers search for survivors among the ruin of a building damaged by an earthquake in Mamuju, West Sulawesi, Indonesia, Friday, Jan. 15, 2021. A strong, shallow earthquake shook Indonesia's Sulawesi island just after midnight, causing landslides and sending people fleeing from their homes in the nighttime darkness. (AP Photo/Sadly Ashari Said)
Foto: Gempa Sulawes Barat (AP/Sadly Ashari Said)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memaparkan beberapa analisis penyebab dari gempa bumi di Majene Provinsi Sulawesi Barat yang terjadi pada 15 Januari 2021.

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Eko Budi Lelono mengatakan, berdasarkan lokasi pusat gempa bumi, kedalaman, dan data mekanisme sumber (focal mechanism) dari USGS Amerika Serikat dan GFZ Jerman, gempa tersebut berasosiasi dengan aktivitas sesar aktif di sekitar lokasi pusat gempa bumi berupa sesar naik.

Dia menjelaskan, jalur sesar naik ini berasosiasi dengan lipatan (fold thrust belt) yang banyak terdapat di bagian barat Provinsi Sulawesi Barat. Jalur sesar naik ini diperkirakan menerus ke arah darat.

"Gempa bumi akibat sesar naik di bagian barat Provinsi Sulawesi Barat pernah memicu terjadinya tsunami pada 1928, 1967, 1969 dan 1984," jelasnya saat konferensi pers, Rabu (20/01/2021).

"Dari kajian geologi, di sana banyak jalur lipatan sesar naik," imbuhnya.

Sebagai informasi, kejadian gempa ini bermagnitudo 6,2, terjadi pada 15 Januari 2021 pukul 01:28:17 WIB. Lokasi pusat gempa bumi terletak di darat, koordinat: 2,98°LS dan 118,94°BT, kedalaman 10 km.

Sebelumnya, Tim Basarnas mencatat ada sebanyak 84 orang meninggal dunia akibat gempa bumi yang terjadi di Sulawesi Barat. Sebanyak 73 orang meninggal dunia tercatat di Mamuju, dan 11 orang di Majene.

Hingga hari ke-4 penyisiran tidak ditemukan korban jiwa lagi dari 12 lokasi yang dilakukan penyisiran berdasarkan laporan masyarakat.

"Telah ditemukan 84 korban dengan kondisi meninggal dunia, total untuk di Mamuju dan Majene kami laporkan untuk hari ini, hari ke 4 sampai sore ini. Kami tidak mendapatkan hasil pencarian tapi angka penemuan korban bertambah karena hasil sinkronisasi dan sifatnya menyusul," kata Perwakilan Basarnas Didik Hamzah, dalam konferensi pers virtual, Senin (18/01/2021).

Dia mengatakan semua korban meninggal ini merupakan yang teridentifikasi dari evakuasi mandiri oleh warga. Selain itu, petugas search and rescue (SAR), kata dia, juga mengevakuasi 18 orang dengan kondisi selamat.

"Data 84 ini adalah data yang sifatnya sementara 13.30 wita kami sampaikan. Jadi, banyak evakuasi dilakukan mandiri oleh warga tapi tidak dilaporkan pada 16 dan 17 ," katanya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gempa M 6,2, Kantor Gubernur Sulbar & Hotel Maleo Rusak Berat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular