
Gempa Majene, Ini Kebutuhan Mendesak dari 15 Ribu Pengungsi

Jakarta, CNBC Indonesia- Gempa bumi di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat berdampak 637 warga mengalami luka ringan, 8 orang meninggal dunia, dan ada 15 ribu orang yang harus mengungsi.
BNPB juga mencatat berbagai kebutuhan mendesak bagi warga yang mengungsi, yakni sembako, selimut dan tikar, tenda pengungsi, pelayanan medis, terpal, alat berat, alat komunikasi, makanan pokok atau siap saji, masker, obat-obatan, vitamin, serta kebutuhan penting lainnya.
Adapun 10 titik pengungsian desa kota tinggi, desa lombong, desa kayu angin, desa petabean, desa deking, desa mekata, desa kabiraan, desa lakkading, desa lembang, desa limbua di kec. ulumanda dan kec. malunda dan kec. sendana.
Saat ini BPBD Kab. Majene, Kab. Mamuju. Dan Kab. Polewali Mandar melakukan pendataan dan mendirikan Tempat Pengungsian. Kemudian BPBD setempat berkoordinasi dengan TNI - Polri, Basarnas, Relawan dan Instansi terkait lainnya.
Gempa dengan Magnitudo 5,9 terjadi pada hari Kamis, (14/01/2021) pukul 14:35 wita, dan disusul dengan gempa dengan Magnitudo 6,2 terjadi pada Jumat (15/01/2021)pukul 02:28 Wita.
Sebelumnya, BMKG mencatat berdasarkan jenis dan mekanisme gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar lokal. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami. BMKG juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari bangunan yang rusak akibat gempa," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gempa M 6,2, Kantor Gubernur Sulbar & Hotel Maleo Rusak Berat