
Gempa Majene, Listrik Masih Padam & Sinyal HP Putus-putus

Jakarta, CNBC Indonesia- Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) BNPB melaporkan bahwa jaringan listrik di Kabupaten Mamuju dan Majene masih padam hingga siang ini. Sementara itu, jaringan komunikasi seluler (telepon seluler) masih terputus-putus dan tidak stabil.
Hal tersebut merupakan laporan Pusdalops-PB BNPB terbaru kepada Kepala BNPB Doni Monardo pada Jumat (15/1/2020) Pukul 11.10 WIB.
Pusdalops melaporkan bahwa jumlah korban jiwa gempa bumi dengan kekuatan M 6,2 bertambah menjadi 8 orang dengan korban luka-luka sekitar 637 orang. Sebanyak 15.000 orang mengungsi di 10 titik pengungsian yakni desa kota tinggi, desa lombong, desa kayu angin, desa petabean, desa deking, desa mekata, desa kabiraan, desa lakkading, desa lembang, desa limbua di kec. ulumanda dan kec. malunda dan kec. sendana.
Lebih rinci, di Majene terdapat longsor di 3 titik sepanjang jalan poros Majene-Mamuju. Hal ini membuat akses jalan terputus. Dalam pendataan ada 300 unit rumah rusak, 1 unit Puskesmas rusak berat, 1 Kantor Danramil Malunda rusak berat.
Sementara kabupaten Mamuju, Hotel Maleo, Kantor Gubernur Sulbar, dan RSUD Mamuju rusak berat. Terpantau sebuah minimarket juga mengalami rusak berat. Adapun jumlah rumah warga yang mengalami kerusakan masih dalam pendataan.
Sebelumnya terjadi gempa bumi dahsyat di Majene dan Mamuju, Sulawes Barat sekitar pukul 01.28 WIB. Gempa ini memiliki kekuatan magnitudo 6,2. Episenter gempa terletak pada koordinat 2,98 LS dan 118,94 BT, atau 6 km arah Timur Laut Majene, dengan kedalaman 10 km.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gempa M 6,2, Kantor Gubernur Sulbar & Hotel Maleo Rusak Berat