
Data KLHK: Luas Hutan di Kalsel Turun 62% Periode 1990-2019

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) merilis data mengenai jumlah penurunan luas hutan alam di Kalimantan Selatan. Kendati demikian, KLHK menilai hujan menjadi faktor utama penyebab banjir di provinsi itu.
"Penurunan luas hutan alam selama periode 1990 sampai dengan 2019 adalah sebesar 62,8%," ujar Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK Karliansyah dalam acara "Informasi Banjir Kalimantan Selatan" secara daring, Selasa (19/1/2021).
"Penurunan hutan terbesar terjadi pada periode 1990 sampai dengan 2000 yaitu sebesar 55,5%," lanjutnya.
Lebih lanjut, Karliansyah mengatakan proporsi luas hutan alam hanya tersisa belasan persen saja. Selain itu, ada 3,2% hutan tanaman.
Karliansyah mengatakan ada sebanyak 81,8% merupakan area tidak berhutan. Area tersebut didominasi lahan kering campur semak sebesar 21,4 %, sawah sebesar 17,8%, dan perkebunan 13%.
"Kesadaran masyarakat Kalsel cukup tinggi, banjir hilang, kita mau lihat drainase ada sampah ada atau tidak," katanya.
Direktur Perencanaan dan Evaluasi Pengendalian Daerah Aliran Sungai KLHK Saparis Soedarjanto, menyebut hujan menjadi faktor utama penyebab banjir di Kalsel. Menurut dia, curah hujan tinggi menjadi faktor utama.
"Kita bisa menyimpulkan sedikit saja dari informasi ini, hujanlah faktor utama yang menyebabkan banjir, karena dia tinggi sekali hujannya," kata Saparis.
Berita selengkapnya >>> Klik di sini
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Akses Jalan Putus, 22 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Kalsel