Produsen Migas Siap Lelang Pengadaan Rp 84,6 T

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
18 January 2021 13:15
Produksi gas WK Mahakam (Dok. Pertamina Hulu Mahakam (PHM))
Foto: Produksi gas WK Mahakam (Dok. Pertamina Hulu Mahakam (PHM))

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) atau produsen migas segera melelang pengadaan barang dan jasa hulu migas senilai US$ 6 miliar atau sekitar Rp 84,6 triliun (asumsi kurs Rp 14.100 per US$).

Lelang ini dilakukan setelah diselesaikannya daftar pengadaan (Procurement List) 2021 yang memuat 1.481 paket lelang pada Desember 2020 lalu. Dari jumlah tersebut, sebanyak 86,98% akan diselesaikan pada Juli 2021. Adapun pengadaan secara bulanan, paling besar dilaksanakan pada Januari 2021 sebesar 22,91% dari keseluruhan paket pengadaan.

Sekretaris SKK Migas sekaligus sebagai Plt Deputi Pengendalian Pengadaan Murdo Gantoro menyampaikan, dalam kondisi tantangan masa pandemi Covid-19 yang telah menyebabkan perlambatan ekonomi saat ini diperlukan berbagai pembenahan dan terobosan baru dalam pengelolaan pengadaan barang dan jasa hulu migas.

"SKK Migas telah menetapkan target agresif di tahun 2021 sebagai fondasi untuk mewujudkan target jangka panjang tahun 2030 sebesar 1 juta barel per hari dan 12 billion standard cubic feet per day (BSCFD). Selesainya procurement list adalah salah satu upaya untuk memastikan tidak ada keterlambatan pekerjaan Kontraktor KKS karena ada kendala di pengadaan di tengah situasi yang masih ada pembatasan kerja dalam rangka protokol kesehatan Covid-19," papar Murdo, seperti dikutip dari keterangan resmi SKK Migas, Senin (18/01/2021).

Pihaknya juga mengapresiasi KKKS yang yang telah menyelesaikan daftar pengadaan dan mayoritas proses pengadaan dapat diselesaikan pada Juli 2021, bahkan di bulan Januari akan diselesaikan sebanyak 22,91%.

"Ini menunjukkan langkah besar dan out of the box, serta realisasi dari langkah agresif yang telah dicanangkan oleh manajemen SKK Migas. Keberhasilan pengadaan barang dan jasa di awal tahun akan memberikan jaminan operasional hulu migas maupun proyek-proyek yang sedang dilaksanakan dapat berjalan dengan baik," tuturnya.

Di tengah upaya mempercepat pengadaan barang dan jasa, serta peningkatan kualitas dan efisiensi, imbuhnya, pemerintah telah menetapkan target tingkat komponen dalam negeri (TKDN) minimal 57%, termasuk memberikan kesempatan kepada UMKM agar terlibat menjadi pemasok barang dan jasa hulu migas.

"Ini adalah salah satu wujud nyata kontribusi hulu migas dalam mendukung pembangunan nasional dan peningkatan kapabilitas industri dalam negeri termasuk UMKM," ujarnya.

Daftar pengadaan yang disusun melibatkan 46 KKKS dan telah diselesaikan pada Desember 2020. Dari keseluruhan KKKS, pengadaan terbesar akan dilakukan oleh Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dengan nilai barang dan jasa yang ditenderkan mencapai US$ 1,484 miliar, kemudian Pertamina EP sebesar US$ 1,458 miliar.

Kepala Divisi Pengadaan Barang dan Jasa SKK Migas Erwin Suryadi mengatakan, procurement list yang disusun sudah sejalan dengan strategi dan program SKK Migas agar 2021 tidak ada penurunan produksi migas.

Pihaknya menyadari masih ada tantangan di sektor hulu migas pada tahun ini terutama karena masih dalam situasi pandemi Covid-19 yang masih belum berakhir dan situasi ekonomi yang masih tertekan, target lifting migas pun masih dipatok tinggi, seperti lifting minyak ditetapkan sama dengan 2020 yakni sebesar 705 ribu barel per hari (bph).

"Salah satu fokus pengadaan barang dan jasa tahun ini adalah melakukan persiapan pengadaan melalui berbagai terobosan pengadaan yang masif dan agresif untuk menyiapkan barang dan jasa yang diperlukan untuk melakukan pengeboran 616 sumur," papar Erwin.

Dengan makin tingginya target pengeboran serta TKDN yang sudah dicanangkan oleh pemerintah kepada SKK Migas dan KKKS, maka pihaknya berharap agar para vendor dapat segera mempersiapkan sumber daya yang diperlukan, termasuk teknologi dan pembiayaan.

"Khusus mengenai masalah pembiayaan, maka SKK Migas berharap agar dukungan dari institusi keuangan nasional juga dapat memberikan dukungan sehingga target pembelanjaan ini dapat tercapai," ungkapnya.

Terkait upaya meningkatkan kemampuan industri dalam negeri sehingga TKDN dapat meningkat, dia pun mengatakan bahwa SKK Migas berusaha semaksimal mungkin untuk mencari cara terbaik dalam menjembatani antara kegiatan operasi dan pemenuhan TKDN.

"Salah satu upaya nyata SKK Migas dalam meningkatkan kompetensi industri dalam negeri adalah secara rutin melaksanakan kegiatan 'vendor day'. Melalui kegiatan itu dapat terjadi interaksi dan diskusi antara SKK Migas, Kontraktor KKS, penyedia jasa maupun calon penyedia jasa," tuturnya.

"SKK Migas dan Kontraktor KKKS juga memiliki komitmen untuk meningkatkan kemampuan vendor di daerah, agar kesempatan menjadi mitra di industri hulu migas dapat dirasakan oleh pengusaha daerah dan menggerakkan industri di daerah penghasil migas," jelasnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perusahaan Migas Sepakati Target Lifting 2021 Tak Anjlok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular