
Begini Cara Pertamina Pastikan Kebutuhan LPG di Kalsel Aman

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) mengakui banjir dan curah hujan yang tinggi di Kalimantan Selatan dan derasnya aliran air membuat penyaluran beberapa fasilitas Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) di Kota Banjarmasin, Kabupaten Banjar, dan Kabupaten Banjarbaru, Kalimantan Selatan menjadi sedikit terhambat.
Untuk menyalurkan LPG di sekitar wilayah Banjarmasin, Pertamina menggunakan moda alternatif jalur sungai dengan menggunakan LCT (Landing Craft Tank) untuk menyeberang, mengangkut mobil tangki LPG dan truk agen yang menuju dan dari depot mini LPG Banjarmasin dan ke SPPBE di sekitar lokasi depot. Mobil Tangki BBM pun juga diangkut melalui jalur sungai menggunakan LCT agar penyaluran dapat lebih cepat.
Executive General Manager Regional Kalimantan Pertamina, Freddy Anwar, mengungkapkan bahwa Pertamina akan mengoptimalkan upaya untuk menjaga ketahanan stok LPG agar masyarakat dapat tetap melakukan kegiatan memasak, apalagi di daerah terdampak banjir.
"Jalur yang sering dilalui oleh mobil tangki LPG untuk menuju tiga daerah yaitu Banjar, Banjarmasin, dan Banjarbaru tidak dapat dilalui karena cukup rentan serta volume air yang masih tinggi, sehingga kami menggunakan jalur sungai untuk dapat menyeberangkan mobil tangki LPG dan truk agen yang akan mengisi ke SPPBE agar dapat segera melakukan pengisian," jelas Freddy, seperti dikutip dari keterangan resmi perseroan, Senin (18/01/2021).
Ditemui di lapangan, Sales Area Manager Kalselteng, Drestanto Nandiwardhana, menjelaskan bahwa selain upaya tersebut, operasi pasar menjadi salah satu cara Pertamina untuk memastikan kebutuhan LPG di masyarakat terpenuhi.
"Koordinasi lebih lanjut dengan Pemda setempat akan dilakukan untuk mendapatkan input mengenai penetapan titik-titik yang akan dilaksanakan operasi pasar," tutur Drestanto.
Pada Minggu (17/01/2021) siang hari menurutnya telah dilaksanakan operasi pasar di pangkalan LPG di Jalan Simpang SMP 7 Veteran Kota Banjarmasin sebanyak 100 tabung dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 17.500 per tabung dan satu orang dibatasi pembelian dua tabung untuk memastikan tepat sasaran dan merata.
Menyusul malam hari ini, akan diadakan kembali operasi pasar di empat titik lainnya dengan total 460 tabung, yaitu di pangkalan Suwasis sebanyak 160 tabung di Jalan Alalak Selatan RT 5 (samping masjid Suada Uddarain), pangkalan Ratnawati 100 tabung di Jalan Benua Anyar RT 7 No.21, pangkalan Kios Endah 100 tabung di Jalan KS Tubun Gang IV Keluarga Kel. Kelayan Barat, dan pangkalan Rizqy Ilahi 100 tabung di Jalan Nakula VI Komp. BPP.
Salah satu warga di sekitar lokasi operasi pasar, Hasan Duraya, mengungkapkan dengan adanya operasi pasar ini sangat membantu dalam membeli LPG 3 kg, apalagi sesuai dengan HET.
"Alhamdulillah sangat terbantu dengan adanya operasi pasar ini, LPG tidak sulit didapatkan. Kami sangat butuh LPG dalam kondisi seperti ini," imbuh Hasan.
"Kami monitor dan memastikan bahwa tidak ada pangkalan yang menjual di atas HET yang telah ditetapkan Pemda setempat. Jika terbukti ada pangkalan yang melakukan penjualan di atas HET, maka akan kami tindak tegas," tutup Drestanto.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pemerintah Berencana Setop Impor BBM dan LPG di 2030
