
Alert! Kasus Covid-19 di RI Tembus 900.000

Jakarta, CNBC Indonesia - Kebijakan Pelaksaanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dinilai belum efektif secara maksimal yang tercermin dari terus meningkatnya kasus harian Covid-19 menjadi 900.000 kasus.
Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengatakan pemerintah harus belajar dari kesalahan pengendalian pandemi Covid-19 sepanjang 2020. Pasalnya, selama ini pengendalian pandemi ini menurutnya masih belum fokus dan konsisten.
"Buktinya banyak sekali contoh antara himbauan dan realisasi dalam kebijakan tidak bersinergi. Misalnya jangan bepergian tetapi ada diskon perjalanan, ini adalah bukti yang sudah berkali terlihat, kita tidak ingin klaster tapi ada pilkada dan," kata Dicky, dikutip Senin (18/1).
Dalam situasi saat ini menurutnya yang harus dilakukan adalah pembatasan secara ketat karena kondisinya sudah kritis. Belum lagi dengan tracing, testing, dan treatment (3T) yang masih belum optimal meski saat ini kasus terus rekor.
"Gap temuan kasus minimal 40 ribu yang bisa kita temukan, kita baru bisa menemukan seperempatnya, kalau dibiarkan adalah hal yang sangat serius karena penambahan dari kasus yang tidak terdeteksi akan berpola eksponensial dan meledak," katanya.
Data Kementerian Kesehatan mencatat hingga Minggu (17/01/2021) pukul 12.00 WIB ada 11.287 pasien yang terpapar virus ini, sehingga kasus Covid-19 yang tercatat mencapai 907.929 orang.
Sementara itu ada tambahan 9.102 pasien yang sembuh, dan totalnya 736.460 orang. Kemudian kasus meninggal sebanyak 220 sehingga tercatat ada 25.987 orang yang meninggal dunia akibat virus ini.
Penambahan kasus baru juga semakin meningkatkan jumlah kasus aktif atau pasien yang membutuhkan perawatan baik di fasilitas kesehatan maupun isolasi mandiri, di tengah kekhawatiran penuhnya rumah sakit. Saat ini jumlah kasus aktif di Indonesia mencapai 145.482 orang.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Harian Covid-19 Tambah 12.156, Kasus Aktif Jadi 176.433
