
Surplus Dagang 2020 US$ 21,7 M, Jokowi: Jangan Berpuas Diri

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis kinerja ekspor dan impor Indonesia sepanjang tahun lalu. BPS mencatat total ekspor mencapai US$ 163,3 miliar, sedangkan total impor US$ 141,6 miliar.
Rilis BPS itu turut menjadi sorotan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan sambutan dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan Tahun 2021 secara virtual, Jumat (15/1/2021).
"Saya hitung-hitung neraca perdagangan kita tahun 2020 surplusnya US$ 21,7 miliar, kalau dibandingkan tahun 2019 justru defisit sebesar US$ 3,6 miliar. Ini memberikan optimisme dan kita harapkan di 2021 terus meningkat dan kita tetap pada posisi surplus neraca perdagangan kita," ujarnya.
"Tapi hati-hati, kita jangan cepat berpuas diri. Kita harus tetap bekerja keras untuk meningkatkan terus realisasi yang baik ini dan momentum ini harus kita jaga dan kita liaht sebagai peluang optimisme ini harus dikelola dengan baik," lanjut Jokowi.
Kepala negara juga bicara soal data realisasi investasi per kuartal III-2020 yang tercatat Rp 611,6 triliun. Perinciannya, penanaman modal asing (PMA) Rp 301,7 triliun dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp 309,9 triliun.
Jumlah itu meningkat 8,9% dari kuartal I-2020 dan meningkat 1,6% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019 sebesar Rp 205,7 triliun.
"Saya melihat peningkatan di 2020 ini merupakan sebuah hal positif dan patut dipertahankan mengingat kita berada di tengah ketidakpastian," kata Jokowi.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Neraca Dagang Surplus, Cukup Angkat RI dari Jurang Resesi?