ESDM Update Ekspor Batu Bara Tembus 405 Juta Ton di 2020

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
15 January 2021 20:36
Aktivitas bongkar muat batubara di Terminal  Tanjung Priok TO 1, Jakarta Utara, Senin (19/10/2020). Dalam satu kali bongkar muat ada 7300 ton  yang di angkut dari kapal tongkang yang berasal dari Sungai Puting, Banjarmasin, Kalimantan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)  

Aktivitas dalam negeri di Pelabuhan Tanjung Priok terus berjalan meskipun pemerintan telah mengeluarkan aturan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) transisi secara ketat di DKI Jakarta untuk mempercepat penanganan wabah virus Covid-19. 

Pantauan CNBC Indonesia ada sekitar 55 truk yang hilir mudik mengangkut batubara ini dari kapal tongkang. 

Batubara yang diangkut truk akan dikirim ke berbagai daerah terutama ke Gunung Putri, Bogor. 

Ada 20 pekerja yang melakukan bongkar muat dan pengerjaannya selama 35 jam untuk memindahkan batubara ke truk. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Bongkar Muat Batu bara di Terminal Tanjung Priok TO 1, Jakarta Utara. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan data terbaru mengenai jumlah ekspor batu bara sepanjang 2020, yakni tercatat mencapai 405 juta ton.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Batu Bara Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, Sujatmiko.

Data terbaru tersebut memperbarui data ekspor 2020 yang tercatat di Minerba One Data Indonesia (MODI) sebesar 305,77 juta ton pada beberapa hari lalu.

"Ekspor batu bara Indonesia tahun 2020 sebesar 405 juta ton," ujarnya saat dikonfirmasi CNBC Indonesia melalui pesan singkat, Jumat (15/01/2021).

Dengan tercatatnya ekspor batu bara sebesar 405 juta ton pada 2020, maka artinya ini mencapai 102,5% dari target ekspor yang ditetapkan di awal sebesar 395 juta ton.

Begitu pun dengan data produksi batu bara, Kementerian ESDM memperbarui data produksi batu bara pada 2020 menjadi 561 juta ton dari data pekan lalu yang tercatat sebesar 557,54 juta ton.

Untuk 2021, pemerintah menargetkan ekspor batu bara setidaknya bisa mencapai 412,5 juta ton. Ini artinya, naik tipis 1,85% dari capaian ekspor pada 2020 yang tercatat sebesar 405 juta ton tersebut.

Sujatmiko menyebut volume penjualan batu bara ke luar negeri pada 2021 ini didasarkan pada target produksi batu bara sebesar 550 juta ton dan juga penjualan batu bara untuk kebutuhan dalam negeri (domestic market obligation/ DMO) sebesar 137,5 juta ton.

Menurutnya, ekspor batu bara akan dilakukan setelah terpenuhinya kebutuhan dalam negeri. Pertimbangan lainnya adalah perkembangan harga batu bara dan permintaan.

"Ekspor batu bara dilakukan setelah kebutuhan batu bara dalam negeri terpenuhi. Selain itu, juga mempertimbangkan perkembangan harga batu bara dan permintaan batu bara global," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Selasa (12/01/2021).


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Deretan Penambang Kelas Kakap yang Dapat Award Pemerintah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular