Ngeri! Meski Ada Vaksin, Covid-19 2021 Lebih Buruk dari 2020

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
15 January 2021 18:50
Petugas membawa peti jenazah yang akan dimakamkan dengan protokol COVID-19 di area khusus TPU Srengseng Sawah, Jakarta, Jumat (15/1/2021). TPU Srengseng Sawah mulai menerima pemakaman jenazah dengan protokol COVID-19 sejak Selasa (12/1) lalu. Menurut petugas makam dalam tiga hari terakhir sudah 164 jenazah Covid-19 yang dikubur di TPU tersebut. Lahan pemakaman di Pondok Rangon dan Tegal Alur yang saat ini menjadi lahan pemakaman pasien Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) yang hampir penuh. Meski untuk jenazah pasien Covid 19, jenazah non Covid-19 masih bisa digunakan untuk pemakaman. Pantauan CNBC Indonesia sampai pukul 14.00 wib sudah 20 jenazah yang dimakamkan, dan kemungkinan akan bertambah lagi. Ada empat TPU di wilayah Jakarta yang digunakan untuk memakamkan jenazah pasien Covid-19, yakni TPU Tegal Alur di Jakarta Barat, TPU Pondok Ranggon di Jakarta Timur, TPU Rorotan di Jakarta Utara, dan TPU Srengseng Sawah. Dikutip dari CNN Indonesia pada Kamis, 14/1, Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Selatan Winarto mengatakan, lahan di TPU Srengseng Sawah digunakan untuk memakamkan jenazah Covid-19 muslim. Dalam menangani krisis lahan pemakaman ini, pihak TPU Pondok Ranggon maupun TPU Tegal Alur juga menerapkan makam tumpang. Namun, mekanisme tersebut harus mendapat izin pihak keluarga. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Pemakaman jenazah korban covid-19 di TPU Srengseng Sawah, Jakarta. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health di Griffith University di Australia, dr Dicky Budiman mengatakan tahun ini bisa menjadi lebih buruk dibanding tahun 2020 meskipun vaksinasi telah dilakukan.

"Terutama ketika respon strategi pandemi tidak menyentuh hal yang fundamental. Deteksi dini, Tes, Telusur, Isolasi & Karantina," ujarnya mengutip akun twitter resminya @drdickybudiman di Jakarta, Jumat (15/1/2021).

Dia mengibaratkan angka test positivity rate di Indonesia ibarat tornado pada pertengahan Januari 2021. Berdasarkan model yang diunggah pada akun tersebut, tergambar bahwa grafik terus menunjukkan kenaikan.

Tak hanya angka kasus positif harian, jumlah kematian setiap harinya juga terus mengalami kenaikan. Dia menambahkan, minggu ini estimasi kasus harian terendah di Indonesia sudah naik menjadi 50.000 per hari dari sebelumnya 40.000 per hari.

"Artinya gap kelemahan deteksi kasus kita sudah 40 ribu. Ini berbahaya," tegasnya.

"Kita belum bisa prediksi pasti puncak (pandemi). Untuk Jawa bisa diantara akhir quartal pertama atau sebelum pertengahan tahun," pungkasnya.

Sebagai informasi, dalam 3 hari berturut-turut yang memberikan tambahan kekhawatiran bahwa rumah sakit semakin penuh.

Data Kementerian kesehatan (Kemenkes) menunjukan bahwa hingga Jumat (15/1/2021) pukul 12.00 WIB terdapat 12.818 pasien baru Covid-19. Rekor ini memecahkan rekor kasus baru harian sehari sebelumnya 11.557 orang. Totalnya hingga hari ini ditemukan 882.418 kasus positif di Indonesia.

Kasus baru tersebut ditemukan dari 49.466 orang yang selesai menjalani tes Covid-19. Hal ini mencerminkan dari bahwa dari 4 tes covid-19 yang dilakukan ditemukan 1 kasus positif.

Sementara itu, pasien yang sembuh bertambah 7.491 orang sehingga total menjadi 718.696 penyintas. Adapun kasus kematian bertambah 238 orang sehingga total menjadi 25.484 orang.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular