Pengusaha Desak Vaksinasi Karyawan Sendiri, Tunggu Aturannya!

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
13 January 2021 09:05
Dokter memperagakan proses vaksinasi saat simulasi pemberian vaksin di Puskesmas Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10). Pemerintah Kota Depok akan menggelar simulasi pemberian vaksin corona. Pemberian vaksin idealnya sebanyak 60 persen dari jumlah penduduk Kota Depok. Adapun yang hadir bukanlah warga sungguhan yang hendak divaksin. Hanya perwakilan dari Pemkot Depok saja. Terdapat sejumlah tahapan alur yang akan diterapkan Pemerintah Kota Depok dalam pemberian vaksin. Orang yang masuk dalam kriteria mendapat vaksin akan diundang untuk datang ke puskesmas. Nantinya mereka duduk di ruang tunggu dengan penerapan protokol kesehatan. Mereka kemudian menunggu giliran dipanggil petugas. Setelah itu masuk ke ruangan untuk disuntik vaksin. Orang yang telah divaksin akan diregistrasi petugas guna memantau perkembangannya secara berkala.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Simulasi pemberian vaksin Covid-19 di Puskesmas Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ternyata pengusaha masih menunggu petunjuk teknis (Juknis) soal vaksinasi mandiri yang akan dilakukan dunia usaha bagi pekerjanya. Pengusaha siap mendukung program vaksinasi mandiri karena penting untuk mempercepat vaksinasi covid-19 secara nasional dan percepatan pemulihan ekonomi. 

Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang sedang menunggu arahan pemerintah soal program vaksinasi mandiri yang dilakukan swasta.

"Ini masih kita usulkan kepada pemerintah masih ditunggu juklak atau juknis-nya. Teknisnya gimana penugasan bisa dipilih dapatkah dari RSUD dan Puskemsas atau lainnya. Sebelumnya pemerintah pernah sampaikan juga," katanya kepada CNBC Indonesia, dikutip Rabu (13/1/2021).

Menurut Sarman hal ini sangat penting untuk mempercepat pemulihan ekonomi di tengah pandemi. Sektor swasta selama ini yang terdepan dalam menggerakkan ekonomi meski di tengah pandemi. Namun, vaksinasi mandiri ini hanya bagi pengusaha atau perusahaan yang merasa mampu saja.

"Bagi dunia usaha yang punya kemampuan, atau pengusaha yang punya kemampuan. Ditegaskan untuk pengusaha yang punya kemampuan. Sekarang banyak pengusaha yang cash flow-nya terganggu. Tapi untuk sektor tertentu selama mereka bisa lakukan vaksinasi mandiri untuk karyawan-nya misalnya, kenapa tidak. Ini akan mempercepat proses vaksinasi juga," katanya.

Bila perlu jika perusahaan swasta boleh melakukan vaksinasi mandiri bisa juga dimandatori untuk kegiatan CSR misal untuk UMKM masyarakat sekitar.
Sarman melihat juga hampir 50% kelas menengah masih memiliki dana tabungan menganggur di bank. Artinya mereka punya kemampuan untuk melakukan vaksinasi mandiri dan keluarganya.

Aspek lainnya dunia usaha bisa melakukan kerja sama business to business (b to b) dengan produsen vaksin untuk pengadaan vaksin untuk kepentingan non komersial, atau murni untuk melakukan vaksinasi bagi pekerjanya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pemerintah Segera Rilis Vaksin Merah Putih

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular