
PPKM Berlaku: Resto Kembang Kempis, Sudah Tak Kuat Bayar Sewa

Jakarta, CNBC Indonesia - Kondisi dunia usaha kian kritis setelah pemerintah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mulai hari ini hingga 25 Januari mendatang. Kalangan pelaku usaha mengakui setiap pengetatan pasti bakal berdampak besar terhadap ekonomi secara keseluruhan.
"Kita juga bisa memahami pemerintah kesulitan karena tingkat penularan ini sudah semakin parah artinya fasilitas kesehatan yang ada nanti nggak bisa menampung jika peningkatan seperti ini, sehingga pola pikirnya itu ada pengetatan," kata Ketua bidang Kebijakan Publik Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sutrisno Iwantono kepada CNBC Indonesia, Senin (11/1/21).
Namun, Ia menggarisbawahi bahwa pengetatannya itu tidak bisa memukul rata di semua sektor, melainkan ada sektor tertentu yg perlakuannya tak bisa sama. Salah satunya dalam hal restoran dan kafe dimana pembatasannya terlalu ketat.
"Sektor yang memang tidak banyak terjadi kerumunan tenaga itu mestinya dilonggarkan, dengan gitu kita berusaha angka penularan ditekan tapi masyarakat tetap bisa makan. Restoran di mal sudah kesulitan bayar sewa, hotel juga sebenarnya nggak banyak kerumunan," paparnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Apindo Bob Azam menilai setiap pembatasan perlu memerhatikan banyak aspek yang berpotensi terdampak, utamanya dalam hal logistik. Jangan sampai faktor itu tersendat yang akhirnya menyulitkan masyarakat.
"Sangat penting logistik ini faktor utama bisa memenuhi perdagangan, kalo nggak di manage dengan baik, bisa supply shock, bisa jadi harga meningkat sedangkan daya beli menurun. Jangan sampai supply shock, ini memicu stagflasi," sebutnya kepada CNBC Indonesia, Senin (21/1/2021).
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PPKM Dicabut, Kunjungan Orang-Orang ke Mal Pecah Rekor