Erick Thohir Tegaskan RI akan Produksi 250 Juta Vaksin Covid

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
08 January 2021 20:13
Menteri BUMN Erick Thohir (Dok. Kementerian BUMN)
Foto: Menteri BUMN Erick Thohir (Dok. Kementerian BUMN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjelaskan kesiapan RI untuk membuat vaksin merah-putih. Dia bercerita ada tiga hal prioritas untuk membantu Pemerintah dalam program vaksinasi.

"Produksi kita siapkan 250 juta untuk produksi vaksin. Bersama Pak Menkes kita cetuskan untuk punya produksi vaksin covid keputusan ini kita ambil April kemarin," katanya, dalam tanya jawab di Gedung KPK, Jumat (8/1/2021).

Erick menjelaskan selama ini Biofarma sudah memiliki fasilitas produksi vaksin, namun bukan untuk vaksin Covid-19. Biofarma sudah siap membuat 250 juta dosis vaksin, dimana 100 juta dosis sudah mendapat sertifikat dari BPOM.

Rencananya pada Maret mendatang akan ada tambahan 150 juta dosis lagi yang akan disertifikasi oleh BPOM untuk bisa produksi. Bahan baku vaksin juga akan datang pada pertengahan Januari ini sebesar 5,8 juta dosis, Februari 10,4 juta dosis, dan Maret 13,3 juta dosis.

"Penting kita awasi dan kontrol pendistribusian-nya, yang ketiga vaksinasi kita buat satu data distribusi ini terpenting," katanya.

Hal ini guna menghindari penyelewengan yang dilakukan oleh oknum yang ingin mencari celah pada distribusi vaksin. Rencananya untuk distribusi vaksin akan diberikan barcode supaya terdata masyarakat yang sudah tervaksinasi melalui data Nomor Induk Kependudukan.

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata mengatakan sistem barcode pada setiap dosis vaksin yang akan distribusikan memudahkan pemerintah tracking yang dilakukan oleh Pemerintah.

Barcode ini akan langsung ter-link (terhubung) dengan data siapa yang disuntik, jadi one by one, orang per orang akan ketahuan siapa yang sudah menerima vaksinnya," paparnya. Pemasangan barcode ini akan terpasang di botol vaksin.

Harapannya dengan sistem yang sudah terintegrasi, tentunya dengan pemanfaatan sistem informasi dan teknologi, dari proses awal barang sampai hingga diberikan ke masyarakat dapat berlangsung transparan.

"Jadi, setiap tetes vaksin yang dipakai untuk nafkah para koruptor mudah-mudahan tidak terjadi dan bisa kita hindari dengan barcode ini," tambah Alexander.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BUMN Siapkan 160 Juta Vaksin Corona untuk Masyarakat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular