
Jokowi Serahkan Usulan Nama Dewan Pengawas SWF ke DPR

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah sudah melakukan seleksi anggota Dewan Pengawas Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia yang kini disebut sebagai Indonesia Investment Authority (INA). Rencananya dalam waktu dekat ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menyerahkan usulan nama Dewan Pengawas INA kepada DPR.
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Isa Rachmatawarta mengatakan pendaftaran Dewan Pengawas SWF sudah ditutup sejak 27 Desember 2020. Saat ini fit and proper test masih berlangsung.
Kendati demikian, Isa enggan merinci siapa saja nama-nama yang sudah mendaftar dan masuk ke dalam tahap fit dan proper test. Fit dan proper test Dewan Pengawas SWF, kata Isa kemungkinan akan selesai pada minggu ini.
Sehingga minggu depan, pemerintah sudah mengantongi nama calon Dewan Pengawas INA dan akan dikonsultasikan terlebih dahulu kepada DPR.
"Mungkin minggu depan itu akan ada proses konsultasi pemerintah dan DPR soal nama-nama anggota dewan profesional," jelas Isa saat media briefing virtual, Jumat (8/1/2021).
"Siapa saja yang mendaftar, saya bukan pansel (panitia seleksi). Nanti kita tunggu saat disampaikan oleh Presiden dan Ibu Menteri Keuangan (Sri Mulyani Indrawati), kita akan tau siapa saja atau mungkin tidak diumumkan," kata Isa melanjutkan.
Seperti diketahui, Dewan Pengawas akan terdiri dari lima orang, dan sudah dipastikan dua menteri kabinet yang menjabat saat ini, yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri BUMN Erick Thohir akan menjadi Dewan Pengawas merangkap anggota SWF.
Sementara tiga Dewan Pengawas lainnya akan berasal dari tenaga profesional yang independen, yang mewakili mitra strategis dari SWF. Yang akan diusulkan oleh Presiden Jokowi, dan dikonsultasikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) minggu depan.
Jokowi berkomitmen akan meluncurkan dana abadi tersebut awal tahun ini. INA akan menjadi lembaga pengelola investasi yang akan mengelola dana investasi dari berbagai investor baik dari dalam negeri dan luar negeri.
Jokowi menegaskan, kehadiran SWF ini akan menjadi sumber pembiayaan baru untuk pembangunan Indonesia ke depan, jadi tidak hanya berbasis pinjaman, tapi bisa dalam bentuk penyertaan modal atau saham. Dampaknya, akan menyehatkan perekonomian Indonesia, perusahaan BUMN-BUMN terutama sektor infrastruktur dan energi.
"Di awal tahun 2021 kita akan luncurkan SWF, Sovereign Wealth Fund yang bernama INA, Indonesia Investment Authority," kata Jokowi saat membuka acara Outlook Perekonomian Indonesia 2021, secara virtual yang disaksikan di Hotel Kempinski, Selasa (22/12/2020).
"Sekarang sudah ada beberapa negara sampaikan ketertarikan antara lain AS, Jepang, UEA, Arab Saudi dan Kanada," kata Jokowi melanjutkan.
SWF Indonesia yang nantinya bernama INA ini merupakan Badan Hukum Indonesia yang sepenuhnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Melalui PP No. 73 Tahun 2020, LPI memperoleh dukungan modal awal sebesar Rp 15 triliun atau setara dengan sekitar US$ 1 miliar.
Pemenuhan modal LPI secara bertahap akan dilakukan hingga mencapai Rp 75 triliun atau setara dengan US$ 5 miliar di tahun 2021, sebagaimana tercantum dalam PP No. 74 Tahun 2020.
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo Puji Jokowi Saat Meresmikan Puluhan Proyek Listrik di Sumedang