
Soal Vaksinasi Covid Gratis Jokowi, SBY: Janji Harus Ditepati

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden ke-6 Republik Indonesia (RI) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai vaksinasi bisa menjadi salah satu jalan mengakhiri pandemi Covid-19. Kendati demikian, ada sejumlah peringatan yang disampaikan SBY, termasuk perihal rencana pemerintahan Presiden Joko Widodo, yang akan menggelar program vaksinasi Covid-19 gratis mulai pekan depan.
"Hadirnya vaksin, dari berbagai jenis dan negara pembuatnya, merupakan harapan baru. Sangat mungkin vaksin dan vaksinasi menjadi titik balik (turning point) bagi pengakhiran pandemi Covid-19 di seluruh dunia. Tentunya termasuk Indonesia. Karenanya, vaksinasi sebagai program pemerintah dan gerakan nasional haruslah benar-benar sukses," ujarnya seperti dikutip dari akun Facebook resmi, Jumat (8/1/2020).
Menurut SBY, vaksinasi Covid-19 terhadap rakyat Indonesia yang berjumlah lebih dari 200 juta orang tentu memerlukan waktu. Oleh karena itu, SBY bilang jangan sampai upaya mengatasi Covid-19 saat ini menjadi kendor, termasuk dalam menjalankan berbagai pembatasan yang diperlukan.
Ia pun mengaku mengikuti penjelasan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada 2 Januari 2021 bahwa vaksinasi akan tuntas dalam waktu 3,5 tahun. Satu hari, lanjut SBY, penjelasan itu diralat oleh pejabat senior Kemenkes yang mengatakan bahwa vaksinasi akan selesai dalam waktu 15 bulan. Artinya, vaksinasi terakhir terhadap manusia Indonesia akan berlangsung pada 13 April 2022.
"Saya tak ingin berdebat tentang realistiknya berapa lama waktu yang diperlukan untuk melakukan vaksinasi di negeri ini. Timeline-nya juga seperti apa. Yang penting, segalanya mesti direncanakan, disiapkan dan dilaksanakan dengan baik," kata SBY.
Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu pun mengaku mengetahui tantangan dan kompleksitas vaksinasi untuk rakyat Indonesia. Misalnya faktor geografi, mengingat Indonesia adalah negara kepulauan. Juga dari segi demografi, mengingat penduduk Indonesia tersebar di berbagai pelosok tanah air dan sebagian daripadanya sulit dijangkau.
Hal lain, menurut SBY, keadaan dan kesiapan infrastruktur kesehatan masyarakat di berbagai wilayah, termasuk faktor transportasi, penyimpanan dan distribusi vaksin serta elemen logistik yang lain. Kapan berbagai jenis vaksin yang dipesan pemerintah datang di Indonesia, sesuai kesanggupan penjualnya, juga harus menjadi bagian dari perencanaan yang realistik.
Di samping itu, menurut SBY, pemerintah tentu harus menyiapkan anggaran yang cukup besar. Apalagi Presiden Jokowi sudah menjanjikan vaksin ini gratis bagi seluruh rakyat Indonesia. SBY pun mengingatkan keuangan negara dan ruang fiskal yang ada sungguh terbatas. Tentu negara tak bisa terus-menerus berutang karena utang yang kian menggunung akan menambah beban ekonomi yang kini bebannya sudah sangat berat.
"Point saya adalah apa yang telah dijanjikan oleh pemerintah kepada rakyat harus benar-benar ditepati. Kalau tidak, misalnya karena salah perencanaan dan salah hitung, bisa menimbulkan chaos tersendiri. Hal begitu juga akan membuat masyarakat kehilangan kepercayaan kepada pemerintahnya (mistrust). Kalau ini terjadi dampaknya buruk. Masyarakat bisa panik, marah dan kehilangan harapan. Keseluruhan upaya mengatasi pandemi di negeri ini juga bisa gagal," ujar SBY.
"Saya berpandangan bahwa sebenarnya pemerintah mampu (capable) untuk mengelola vaksinasi ini dengan baik. Syaratnya, lakukan manajemen krisis yang efektif serta bekerja siang dan malam. Bukan business as usual," lanjutnya.
Ihwal pemilihan jenis vaksin Covid-19 yang akan disuntikkan kepada masyarakat, SBY menilai pemerintah tentu telah mempertimbangkan segala aspeknya.
"Menurut pandangan saya, ada 2 faktor utama yang harus dipenuhi. Pertama safety, artinya vaksin tersebut aman dan tidak membahayakan bagi yang menggunakan. Sedangkan yang kedua efficacy, atau memiliki tingkat efektivitas yang tinggi alias manjur. Yang penting, penjelasan pemerintah kepada masyarakat harus gamblang, transparan dan dapat dimengerti dengan baik," katanya.
"Saya yakin rakyat Indonesia, termasuk saya, sangat berharap pemerintah dapat melakukan vaksinasi nasional ini dengan baik. Harus sukses dan tak boleh gagal, karena itulah jalan bagi pengakhiran pandemi di negeri ini," lanjut SBY.
(miq/dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article SBY Mengenang Syekh Ali Jaber: Almarhum Ulama yang Teduh