Internasional

Ya Ampun! Covid-19 Belum Kelar, Wabah Flu Burung Bangkit Lagi

Tommy Sorongan, CNBC Indonesia
08 January 2021 09:53
A crows sits on a pole as the sun forms crescent during solar eclipse in Kathmandu, Nepal, Sunday, June 21, 2020. (AP Photo/Niranjan Shrestha)
Foto: Seekor gagak, ilustrasi. (AP Photo / Niranjan Shrestha)

Jakarta, CNBC Indonesia - Memasuki tahun 2021 sepertinya isu kesehatan masih menjadi perhatian besar dunia. Pada saat seluruh dunia berjuang mati-matian menanggulangi pandemi Covid-19 yang sudah hampir setahun menyelimuti bumi, virus flu burung dilaporkan muncul lagi.

Dikutip Reuters, Kamis (7/1), Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) menyatakan bahwa Senegal telah melaporkan adanya wabah flu burung H5N1 yang sangat patogen di sebuah peternakan unggas.

Wabah itu, yang terjadi di wilayah Thies di timur ibu kota Dakar, telah membunuh 58.000 burung dari 100.000 kawanan unggas, dengan sisa hewan dimusnahkan, kata OIE, mengutip laporan dari layanan kedokteran hewan Senegal.

Sementara itu India telah mulai memusnahkan puluhan ribu unggas setelah flu burung terdeteksi pada bebek, gagak, dan angsa liar di setidaknya selusin lokasi di seluruh negeri.

Melansir CNN International, Negara Bagian Kerala di selatan India memerintahkan pemusnahan lebih dari 38.000 unggas pada Selasa setelah laporan unggas mati yang terinfeksi penyakit itu muncul di dua distrik, menurut Menteri Peternakan negara bagian, K. Raju.

"Sembilan belas tim tanggap cepat telah dibentuk untuk ini," kata Raju.

Sekitar 17.000 burung telah dimusnahkan di Kerala sejauh ini, dan telurnya juga telah dimusnahkan di beberapa distrik.

Tak hanya Kerala, Negara Bagian Himachal Pradesh juga melaporkan kematian lebih dari 3.000 burung akibat penyakit itu. Mayoritas burung yang mati adalah hewan migrasi.

"Burung yang terkena dampak adalah burung yang bermigrasi. Yang bisa kami lakukan hanyalah mengikuti strategi membersihkan area yang terkontaminasi. Kami menyisir seluruh area cagar alam dan kami secara fisik mengirim 10 tim setiap hari untuk mencari unggas yang mati dan membuangnya," kata Sharma.

Meski tidak semasif penyebaran Covid-19, virus H5N1 atau flu burung dianggap lebih mematikan.

Virus yang pertama kali meledak di Asia itu telah membunuh 455 orang dari jumlah 861 kasus yang tercatat secara global, menjadikan virus ini memiliki persentase kematian yang cukup tinggi, hingga 52,8%.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Situasi Serius! Korsel Rilis Warning Virus Flu Burung

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular