Penjualan BBM Pertamina Selama Nataru Naik Tipis 1,2%

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
06 January 2021 14:52
Pengisian BBM
Foto: Ilustrasi Pengisian BBM Pertamina (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) mengungkapkan penjualan bahan bakar minyak (BBM) khususnya jenis bensin selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021 naik tipis 1,2% dibandingkan kondisi normal pada November 2020.

Sementara dari sisi penjualan solar (gasoil) selama libur Nataru ini mengalami penurunan sekitar 8,5% dari rata-rata penjualan pada November 2020.

Hal tersebut diungkapkan Senior Vice President Corporate Communication & Investor Relation Pertamina Agus Suprijanto.

Agus mengatakan, Pertamina tetap mengoperasikan seluruh asetnya, baik di hilir maupun pengolahan untuk memastikan stok dan distribusi BBM dan LPG selama Natal dan Tahun Baru berjalan lancar. Untuk itu, Pertamina pun tetap menyiagakan Satuan Tugas Natal dan Tahun Baru (Satgas Nataru).

"Pertamina tetap siaga penuh, meskipun permintaan BBM dan LPG diprediksi tidak sebesar seperti masa Satgas tahun lalu akibat pandemi Covid-19," ujar Agus, seperti dikutip dari keterangan resmi perseroan, Rabu (06/01/2021).

Menurut Agus, Satgas Nataru 2020/2021 telah bertugas sejak 7 Desember 2020 dan akan berakhir hingga 10 Januari 2021. Kesiapan penuh Pertamina ini, imbuhnya, untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang merayakan Natal dan Tahun Baru 2021.

Di sektor transportasi udara, Satgas Nataru Pertamina juga mencatat adanya peningkatan konsumsi Avtur yang menjadi bahan bakar untuk pesawat.

"Penyaluran avtur selama masa Satgas Nataru mengalami kenaikan cukup tinggi, mencapai sekitar 15% dibanding rata-rata November 2020, seiring dengan banyaknya masyarakat yang menggunakan moda transportasi udara," tuturnya.

Lalu, untuk bahan bakar kebutuhan rumah tangga, penyaluran LPG selama masa Satgas Nataru mengalami kenaikan sebesar 2,7% dari rata-rata November 2020.

Selama Nataru 2020/2021, Pertamina juga menyiapkan fasilitas tambahan antara lain 919 SPBU Siaga, 62 SPBU Tol Siaga, 213 unit Motoris atau layanan Pertamina Delivery Service (PDS), Mobil Tanki Stand By sebanyak 160 unit, mobile dispenser 3 unit, Pertashop 32 Unit, layanan pembayaran tunai dan non tunai di seluruh SPBU, 4.240 Agen LPG Siaga, dan 66.951 Pangkalan LPG Siaga.

Dengan selesainya digitalisasi 5.518 SPBU Pertamina di seluruh Indonesia, kata Agus, Pertamina lebih mudah untuk memantau pasokan (stok) dan volume penjualan di seluruh SPBU. Pertamina juga dapat mengantisipasi distribusi BBM ke SPBU yang memiliki volume transaksi tinggi, termasuk memonitor distribusi BBM penugasan dari pemerintah.

"Dengan digitalisasi, Pertamina bisa memonitor stok BBM di setiap wilayah hingga ke SPBU. Jika stok BBM di satu SPBU terlihat menipis, maka secara otomatis akan dikirimkan BBM dari TBBM terdekat," jelas Agus.

Menurut Agus, sejalan dengan digitalisasi, Pertamina juga menyiapkan pembayaran non tunai (cashless) dengan aplikasi MyPertamina yang terkoneksi dengan LinkAja.

"Saat ini tercatat sudah ada tujuh juta pelanggan MyPertamina di seluruh Indonesia, sehingga pelayanan kepada pelanggan bisa lebih aman, mudah dan cepat," pungkasnya.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular