
Perkenalkan! Ini Investasi Terbesar di RI Sejak 22 Tahun Lalu

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengklaim bahwa masuknya investasi dari perusahaan asal Korea Selatan, LG Energy Solution akan membawa dampak positif bagi perekonomian nasional, juga secara lokal di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Investasi ini merupakan terbesar setidaknya dua dekade terakhir.
Lokasi yang dipilih untuk pengembangan industrinya yakni untuk industri prekursor dan katoda adalah Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah. Begitu pula industri sel baterainya sedang didalami kemungkinan untuk berinvestasi juga di lokasi tersebut.
"Dalam kerja sama investasi ini semuanya ikut terlibat. Jadi tidak lagi bicara untuk sendiri-sendiri. Pengusaha lokal dan UMKM harus dilibatkan, karena tujuan investasi yaitu selain percepatan pertumbuhan ekonomi, juga pemerataan pertumbuhan ekonomi. Pemilihan lokasi di KIT Batang merupakan langkah tepat bagi investor. Pemerintah sudah menyiapkan lahan, sarana dan prasarana infrastrukturnya yang memadai, serta ketersediaan tenaga kerja yang diperlukan," jelas Bahlil dalam keterangan resmi, Selasa (5/1/21).
Bahlil menuturkan bahwa menurut catatan BKPM, investasi LG Energy Solution senilai USD9,8 miliar atau sekitar Rp142 triliun menjadi yang terbesar selama 22 tahun terakhir, belum ada investasi dengan nilai sebesar ini pasca reformasi di Indonesia.
Rencana investasi LG disambut dengan antusias oleh Bupati Batang Wihaji. Ia menyatakan optimismenya bahwa investasi LG Energy Solution akan berdampak positif pada perekonomian daerah, menimbulkan multiplier effects, serta membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat.
"Kami tentunya sangat bersyukur dan pastinya investasi ini bermanfaat untuk warga Batang dan sekitarnya. Dengan datangnya investasi tersebut, insya Allah dapat menyerap tenaga kerja serta membantu pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, dan Indonesia tentunya," ujar Wihaji.
Dalam proyek ini, LG Energy Solution bekerja sama dengan konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana membangun industri sel baterai kendaraan listrik yang terintegrasi dengan pertambangan, peleburan (smelter), pemurnian (refining), serta industri prekursor dan katoda.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Panduan Investasi Cuan Saat Suku Bunga Rendah