
Widih! MRT Jakarta Bakal Akuisisi Operator KRL Jabodetabek

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta akan mengakuisisi sebagian saham PT kereta Commuter Indonesia (KCI) dari PT KAI. Hal ini dalam upaya melakukan layanan transportasi yang terintegrasi. KCI merupakan anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia mengelola kereta komuter di Jabodetabek
Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar membeberkan saat ini dalam proses due diligence atau uji tuntas terkait rencana ekspansi ini.
"Akuisisi KCI sedang dalam due diligence dibantu konsultan internasional. Transaksinya adalah corporate transaction, eloknya kita umumkan lagi setelah proses transaksinya selesai," kata Wiliam dalam Diskusi Online, Selasa (5/1/2020).
Dalam prosesnya saat ini juga didampingi oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Guna memastikan tata Kelola serta nilai yang dikeluarkan benar-benar representatif.
Sebelumnya dikabarkan PT MRT Jakarta akan mengakuisisi 51% saham PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dari PT KAI sebesar 51%. Saat ini pemegang saham PT KCI sebesar 99,68% darn Yayasan Pusaka 0,22%.
PT MRT juga bakal memperoleh tambahan modal tambahan berasal dari pinjaman Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada PT Sarana Multi Infrastruktur dalam rangka program pemulihan ekonomi nasional (PEN) senilai Rp 1,7 triliun.
Kerja sama meliputi penyediaan sistem pendukung penyelenggaraan perkeretaapian umum termasuk sistem integrasi moda transportasi lainya serta pengembangan Kawasan berorientasi transit (TOD).
Selain itu William juga menjelaskan pihaknya juga akan mengintegrasikan sistem tiket. Pihaknya akan membangun perusahaan sub-holding melalui PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek hasil dari kerja sama PT MRT Jakarta, Jakarta Propertindo, dan KAI.
Konsepnya akan pembayaran tiket bisa dilakukan dengan QR code dan sistem satu tiket. Tapi pihaknya masih menentukan siapa perusahaan layanan elektronik yang akan menjadi mitra elektroniknya.
"Saat ini masih beauty contest dari mitra strategis untuk diumumkan, akan disampaikan 1-2 minggu kedepan. Ada 83 perusahaan dari penjuru dunia yang berminat untuk berinvestasi, kita lihat seperti apa," katanya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Perubahan, Ini Jalur Baru KRL Jabodetabek