
Blak-blakan Direktur PLN Soal 'Jualan' Listrik di 2021

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) memproyeksikan penjualan listrik tahun depan akan tumbuh positif 4% dibandingkan realisasi penjualan listrik pada tahun ini. Seiring dengan pulihnya kegiatan perekonomian nasional.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan PLN punya dua skenario untuk proyeksi pertumbuhan penjualan listrik pada tahun depan.
Skenario pertama adalah skenario optimis dengan proyeksi penjualan listrik akan tumbuh 4%. Lalu skenario kedua adalah skenario pesimis dengan proyeksi penjualan listrik hanya tumbuh 1,6%.
"Dengan kondisi pertumbuhan, kita dalam skenario optimisnya tumbuh 4%, dan 1,6% skenario pesimis terhadap proyeksi realisasi tahun 2020," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Selasa (29/12/2020).
Bob berharap agar ekonomi Indonesia di tahun depan benar-benar pulih, sehingga kegiatan industri dan bisnis bisa kembali tumbuh. Pada akhirnya, ini bisa berdampak pada peningkatan permintaan listrik masyarakat di berbagai sektor.
"Kita harapkan adanya pemulihan ekonomi, sehingga industri kembali tumbuh, dan bisnis bisarecover," tuturnya.
Sementara itu, khusus untuk wilayah Jawa, Madura, dan Bali (Jamali), PLN juga memproyeksikan penjualan listrik pada tahun depan tumbuh 4%.
Hal tersebut disampaikan Direktur Bisnis Regional PLN Jamali Haryanto W.S. mengaku optimis pertumbuhan tersebut bisa tercapai.
"Meski 2020 kita tumbuh negatif di Jamali, kita optimis di 2021 tumbuh sekitar 4%. Dan nasional, kita harapkan mulai menggeliat dan tumbuh 4%-5% dibandingkan realisasi 2020," ungkapnya dalam konferensi pers di Kantor P2B Gandul, Jalan JCC, Gandul, Cinere, Rabu (23/12/2020).
Sejalan dengan peningkatan penjualan listrik pada tahun depan, PLN pun menargetkan pendapatan perseroan juga akan meningkat.
"Kita harapkan pendapatan PLN, penjualan PLN akan naik. Dan kita harapkan kondisi segera pulih kembali," jelasnya.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PLN: Pandemi, Konsumsi Listrik Industri Wilayah Jamali Anjlok