Mutasi Covid-19, China Tutup Penerbangan dari Inggris

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
25 December 2020 10:00
Passengers walk with suitcases in Gatwick Airport, in Crawley, Britain, December 22, 2018. REUTERS/Peter Nicholls
Foto: Penumpang berjalan di Bandara Gatwick, di Crawley, Inggris, 22 Desember 2018. REUTERS / Peter Nicholls

Jakarta, CNBC Indonesia - China akan menangguhkan penerbangan langsung ke dan dari Inggris, setelah melalui banyak pertimbangan terkait virus Covid-19 jenis baru yang ditemukan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, mengatakan hal tersebut, melansir Straitstimes, Jumat (25/12/2020).

"Setelah banyak pertimbangan, China telah memutuskan untuk mengambil referensi dari negara lain dan menangguhkan penerbangan ke dan dari Inggris," katanya.

"China akan memantau perkembangan yang relevan dan secara dinamis menyesuaikan langkah-langkah pengendalian tergantung pada situasi," kata Wang.

Saat ini ada delapan penerbangan mingguan dengan rute China dan Inggris, menurut penyedia data penerbangan Variflight, termasuk masing-masing satu oleh Air China, China Eastern Airlines dan China Southern Airlines.

Sementara itu, British Airways mengoperasikan dua penerbangan seminggu dari London ke Shanghai.

Negara-negara di seluruh dunia menutup perbatasan mereka ke Inggris setelah munculnya jenis virus corona baru yang sangat menular.

Hong Kong juga melarang semua penerbangan yang tiba dari Inggris mulai Selasa, menjadi kota pertama di Asia yang mengumumkan penghentian tersebut.

Jepang mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka akan melarang masuknya orang non-Jepang dari Inggris menyusul munculnya jenis virus baru tersebut.

Singapura juga telah bergabung dengan lebih dari 40 negara lain dalam memperketat pembatasan bagi pelancong yang datang dari Inggris.

Pada Rabu malam, semua pemegang tiket jangka panjang dan pengunjung jangka pendek dengan riwayat perjalanan ke Inggris dalam 14 hari terakhir tidak akan diizinkan masuk atau transit melalui Singapura, kata Kementerian Kesehatan (MOH).

Larangan ini juga akan berlaku bagi semua orang yang telah memperoleh persetujuan sebelumnya untuk masuk ke Singapura. Warga Singapura yang kembali dan penduduk tetap harus diuji pada saat kedatangan, dan lagi menjelang akhir periode pemberitahuan tinggal di rumah selama 14 hari.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Covid Ngamuk, Arus Penumpang Penerbangan China Anjlok 51%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular