Seram! Ini Fakta-Fakta Mutasi Covid Ganas dari Inggris

Monica Wareza, CNBC Indonesia
24 December 2020 17:50
Virus Outbreak Britain

Jakarta, CNBC Indonesia - Penyebaran variasi virus Covid-19 terbaru yang lebih dahulu berkembang dari Inggris terus terjadi. Bahkan negara-negara terdekat Indonesia, baru saja mengkonfirmasi adanya kasus ini di negaranya.

Mutasi ini disebutkan menjadikan anak-anak masuk dalam kelompok rentan terhadap virus ini, sama dengan kerentanan kepada orang dewasa.

Ini telah dikonfirmasi oleh peneliti dari New and Emerging Respiratory Virus Threats Advisory Group atau NERVTAG dan ahli epidemiologi di Imperial College London, Neil Ferguson. Kecenderungan virus untuk menularkan pada anak-anak sudah dilihat peneliti dalam data. Namun dia menambahkan jika mereka belum menetapkan sebuah kausalitas atas hal tersebut.

Para peneliti juga menyebutkan bahwa tingkat penularan virus jenis ini lebih tinggi 70% dibanding strain yang ada sebelumnya di Inggris.

Singapura pun telah mengkonfirmasi 11 orang yang dikonfirmasi positif dari virus ini. Disebutkan bahwa mereka baru saja melakukan perjalanan dari Inggris pada 6 Desember dan telah dikarantina sejak saat itu dan dinyatakan positif pada 8 Desember.

"Saat ini tidak ada bukti bahwa jenis B117 beredar di masyarakat," kata kementerian kesehatan Singapura pada Rabu malam, mengutip Reuters, Kamis, (24/12/2020).

Semua kontak dekatnya telah ditempatkan di karantina termasuk semua koper yang diimpor dari Eropa telah ditempatkan di karantina 14 hari di fasilitas khusus atau diisolasi pada saat kedatangan.

Bukan hanya Singapura, beberapa negara seperti Denmark, Belanda, Irlandia Utara, dan Australia juga telah mengkonfirmasi kasus yang sama.

Laporan soal Denmark diungkapkan pemimpin teknis Covid-19 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Maria Van Kerkhove, Minggu (20/12/2020). Ia menyebut ada sembilan kasus di negara tersebut.

Ia juga menyebut kasus serupa ditemukan di Belanda dan Australia sejak Minggu (20/12/2020). Mengutip ABC Australia, negara bagian New South Wales membenarkan ini merujuk sejumlah pelancong asal Inggris di negeri itu.

Sementara itu, Italia mengkonfirmasi Senin (21/12/2020). Pasangan yang mendarat di Bandara Fiumicino Roma dinyatakan positif corona jenis baru itu dan dikarantina.

Penyebaran di Gilbatar diungkap Juru Bicara Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson. Teritori luar Inggris itu sudah mengidentifikasi satu kasus.

Sebenarnya Prancis dan Afrika Selatan juga memiliki kasus mutasi. Namun belum ada konfirmasi lebih lanjut soal kesamaan dengan jenis yang menyebar di Inggris.

Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran mengatakan sangat mungkin varian ini beredar di Prancis. Namun belum ada kasus yang diidentifikasi secara resmi.

Virus ini diperkirakan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) juga telah sampai di Amerika Serikat (AS) tanpa adanya alert.

Meski belum ada kasus yang dikonfirmasi, namun menurut CDC kemungkinan ini bisa saja terjadi lantaran bisa saja mencapai 51.000 dari 17 juta kasus AS sehingga strain baru virus corona ini bisa saja lolos dari pemberitahuan.

"Perjalanan yang sedang berlangsung antara Inggris dan Amerika Serikat, serta tingginya prevalensi varian ini di antara infeksi Inggris saat ini, meningkatkan kemungkinan impor varian baru ini," kata CDC dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari CNBC International, Rabu (23/12/2020).

"Mengingat sebagian kecil infeksi AS yang telah diurutkan, variannya sudah bisa berada di Amerika Serikat tanpa terdeteksi," lanjutnya.

"Varian ini mungkin muncul karena lebih cocok untuk menyebar pada manusia," kata CDC.

"Perubahan cepat dari strain langka menjadi strain umum telah membuat khawatir para ilmuwan di Inggris, yang segera mengevaluasi karakteristik strain varian dan penyakit yang ditimbulkannya."

Disebutkan oleh CDC bahwa mutasi ini berpotensi menurunkan efektivitas antibodi monoklonal dalam mengobati virus.

Perawatan antibodi monoklonal, seperti yang diterima oleh Presiden Donald Trump, mantan Gubernur New Jersey Chris Christie dan mantan Walikota New York City Rudy Giuliani, telah dipuji sebagai beberapa dari sedikit alat yang menyelamatkan nyawa dalam memerangi virus.

Selain itu, vaksin yang saat ini dikembangkan oleh AstraZeneca Plc diklaim efektif melawan varian baru virus corona yang ditemukan di Inggris. Perusahaan pun kini sedang melakukan penyelidikan dampak dari mutasi ini.

"AZD1222 (kandidat vaksin Covid-19 AstraZeneca) mengandung materi genetik dari protein lonjakan virus SARS-CoV-2, dan perubahan pada kode genetik yang terlihat pada strain virus baru ini tampaknya tidak mengubah struktur protein lonjakan," ujar AstraZeneca seperti dikutip dari Reuters, Rabu (23/12/2020).

Tak hanya AstraZeneca, saat ini sejumlah produsen vaksin Covid-19 sedang menguji apakah vaksin yang mereka kembangkan bisa melawan varian baru virus corona yang berkecamuk di Inggris, yang memiliki daya tular lebih cepat dari varian sebelumnya.

AstraZeneca pun sedang melanjutkan uji klinis tahap akhir untuk mengetahui dengan pasti kemanjuran vaksinnya. Namun India kemungkinan akan menyetujui penggunaan darurat vaksin ini pada minggu depan.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular